Cerita Startup di Yogyakarta, Kolaborasi Muncul dari Obrolan Warung Kopi

Photo Author
- Jumat, 17 Juni 2022 | 16:43 WIB
Suasana roadshow accelerator program bertema Start-up Trends in 2022 & Landscaping on How Indonesian Digital Starts-up Can Cope with the Trend. (Foto : Harminanto)
Suasana roadshow accelerator program bertema Start-up Trends in 2022 & Landscaping on How Indonesian Digital Starts-up Can Cope with the Trend. (Foto : Harminanto)

YOGYA, KRJOGJA.com - Hub.id yang digagas pemerintah menggelar roadshow accelerator program bertema Start-up Trends in 2022 & Landscaping on How Indonesian Digital Starts-up Can Cope with the Trend di Novotel Suites Malioboro, Jumat (17/06/2022) siang. Puluhan pegiat start-up di DIY hadir untuk membaca peluang lebih besar mendekat dengan pasar lewat peran bantuan pemerintah.

Luat Sihombing, Business Matcmaking Coordinator of MCI, mengatakan Hub.id merupakan salah program pemerintah di bawah Kominfo untuk meningkatkan pertemuan bisnis startup. Pihaknya semaksimal mungkin akan membantu bertemu antara start-up dengan mitra pemerintah, termasuk membukakan pintu yang tepat untuk startup.

“2021 ada 43 startup yang bergabung dari tujuh sektor. Kami menggelar 132 pertemuan bisnis dengan 16 pertemuan yang ditindaklanjuti. Menggali potensi terbaik untuk kerjasama dan kolaborasi. Harapan kami tahun ini, akan muncul start-up menarik dari Yogyakarta, yang bisa kita angkat lebih tinggi,” ungkapnya di sela acara.

Pemerintah menurut Luat masih membaca tren start-up di masa pandemi masih akan menjadi pilihan masyarakat seperti fintech, edutech, logistik hingga agricultur. Namun, ke depan ia melihat apa yang menjadi masalah, itulah yang akan diurai oleh startup.

“Akan mudah bagi penyedia teknologi untuk tab ke market ketika kita mengurai persoalan yang terjadi di masyarakat. Inilah tantangan teman-teman start-up dan harapannya bisa ditangkap,” sambungnya.

Sementara, Sonny, CEO of RunSystem yang merupakan komunitas Startup di Yogyakarta, mengungkap bahwa selama ini kekuatan komunitas menjadi hal penting. Bahkan ia mengatakan, kolaborasi teknologi kerap muncul dari obrolan ringan tanpa tendensi nominal.

“Di Yogya ini, setiap problem gampang menemukan solusi karena kultur sosialnya. Di kota lain lebih pada transaksional, inilah potensi di Yogyakarta. Tren muncul dari obrolan internal, yang jauh dari kesan nominal. Banyak yang melihat peluang karena problem di Indonesia sangat besar, persoalan diselesaikan bareng karena berangkat dari obrolan dan akhirnya berkolaborasi,” pungkasnya. (Fxh)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: ivan

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X