YOGYA, KRJOGJA.com - Adanya inisiatif dari pemerintah negara Bagian Victoria, Australia yang ingin memperpanjang kesepakatan kerja sama dengan Pemda DIY
direspon positif oleh Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X. Bahkan dalam kerja sama lanjutan tersebut, Sultan mengusulkan untuk kerja sama pengembangan industri fashion.Keinginan itu muncul dikarenakan melihat potensi industri fashion di DIY yang masih besar.
"Di DIY kan, fashion punya potensi yang kuat. Tapi perlu diketahui fashion disini tidak hanya bagaimana memamerkan pakaian lewat peragawati, setelah itu sudah selesai. Tapi bagaimana menjadikan tumbuhnya industri fashion di Yogya," kata Gubernur DIY, Sri Sultan HB X seusai menerima kunjungan Victorian Government Commissioner for Southeast Asia, Rebecca Hall di Gedhong Wilis, Kompleks Kepatihan, Selasa (31/5/2022).
Sultan mengatakan, dengan berkembangnya industri fashion, DIY mampu memiliki produk fashion yang memadai dan memenuhi kebutuhan pasar. Menurut Sri Sultan, pengembangan industri fashion ini juga bisa menjadi bagian dari upaya memberikan nilai tambah pada produk yang dihasilkan masyarakat.
Adapun terkait perpanjangan kerja sama, Sultan mengungkapkan, perpanjangan seharusnya sudah ditandatangani tahun lalu. Namun karena pandemi, sehingga menjadi tertunda. Kesepakatan kerja sama Pemda DIY dengan Pemerintah Victoria ini berlaku untuk dua tahun.
"Perpanjangan kerja sama akhirnya akan ditandatangani awal tahun depan. Makanya sebelum diperpanjang, beliau (Rebecca Hall) hadir untuk membicarakan kira-kira isi kerja samanya nanti mau di bidang apa saja," imbuh Sri Sultan.
Sementara itu, Victorian Government Commissioner for Southeast Asia, Rebecca Hall menyatakan, dirinya datang mewakili Pemerintah Victoria untuk mendiskusikan kelanjutan kerja sama dengan Pemda DIY. Sebelumnya, kerja sama keduanya telah terjalin, namun harus diperbaharui lagi karena sudah habis masa berlakunya.
"Kedatangan saya ini juga sekaligus mendiskusikan rencana pertemuan antara Gubernur DIY dengan Perdana Menteri Australia dan Gubernur Victoria tahun depan. Kerja sama yang didiskusikan di antaranya di bidang kebudayaan, pendidikan, inovasi dan fashion," paparnya.
Rebecca Hall menjelaskan, kegiatan kerja sama yang sudah berlangsung dan akan terus dilanjutkan adalah kerja sama antara Melbourne Symphony Orchestra dengan musisi-musisi di DIY, termasuk bersama Yogyakarta Royal Orchestra. Selain itu juga ada kegiatan pertukaran pelajar.
Yaitu pemerintah Victoria menggelar Victorian Young Leaders Program dengan mengirim siswa-siswa ke Yogyakarta untuk mempelajari kebudayaan dan bahasa.
"Sayangnya program-program itu sempat terhenti karena pandemi. Semoga ke depannya akan ada lagi. Saya juga tadi sempat meminta masukan dari Gubernur DIY, kira-kira ide kerja sama apa lagi yang bisa dilakukan ke depannya. Dan tadi sempat dibicarakan terkait dengan sustainable fashion, inovasi dan kebudayaan," imbuhnya. (Ria)