YOGYA, KRJOGJA.com - Pariwisata di DIY tidak bisa berdiri sendiri, karena merupakan ekosistem kolaborasi lintas sektoral. Apabila ingin meningkatkan kualitas layanan sesuai standar wisatawan yang universal dan mewujudkan DIY sebagai destinasi wisata yang bertanggung jawab maka perlu penguatan sinergi dan kolaborasi lintas sektor.
Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) DIY Singgih Raharjo mengatakan lintas sektor ini dimaknai baik pemerintah melalui Organisasi Perangkat Daerah (OPD) terkait, pelaku industrinya hingga masyarakat itu sendiri. Sinergi lintas sektor ini menjadi kata kunci agar betul-betul bisa mengangkat kualitas layanan pariwisata di DIY.
"Yang dimaksud sesuai standar wisatawan itu bukan berarti menganak emaskan wisatawan, tetapi layanan yang universal dengan tolok ukur Sapta Pesona. Saya justru berkeinginan standarnya bisa internasional supaya wisatawan nusantara (wisnus) dan wisatawan mancanegara (wisman) bisa masuk dengan menjalankan penebalan Sapta Pesona," paparnya kepada KR di Yogyakarta, Jumat (15/4/2022).
Singgih menekankan yang perlu dijaga justru ekosistem yang ada di luar ekosistem pariwisata atau ekosistem pendukung di DIY. Hal ini guna mengantisipasi kejadian-kejadian yang menjadi viral seperti makanan kadaluarsa, parkir liar, harga 'nuthuk' dan sebagainya. Quality Control dari OPD terkait memiliki andil besar dalam kejadian viral tersebut sebagai bagian dari antisipasi dan jangan sampai dibiarkan.
"Jika parkirnya tidak resmi maka mari kita lakukan pembinaan supaya menjadi resmi supaya tarif yang dikenakan sesuai dengan tarif pemerintah. Kemudian edukasi pengemudi baik itu pengemudi taksi online maupun ojek online, becak motor dan lainnya supaya bisa menjadi tuan rumah yang baik bagi wisatawan," terangnya.
Menurut Singgih, upaya perbaikan ini harus diseriusi tidak hanya bagi pelaku pariwisata, tetapi ekosistem di luarnya yang justru memiliki potensi viral. Sebab jika sudah viral bisa menghilangkan apa yang sudah selama ini dijaga pelaku pariwisata. Upaya sertifikasi, peningkatan sarana dan prasarana (sarpras), pelatihan dan lainnya pun sudah diberikan kepada pariwisata.
"Hal-hal itulah yang harus diperhatikan, ini menjadi lintas sektor kemudian memiliki komitmen yang sama melalui sinergi bersama. Untuk itu, sinergi lintas sektor perlu dikuatkan sebagai bagian dari komitmen bersama mewujudkan pariwisata DIY yang bertanggung jawab. Jika tidak seperti ini akan saling melempar apabila ada masalah," tandasnya.
Kolaborasi dan sinergi lintas sektor di DIY tersebut, diwujudkan dalam suatu komitmen pimpinan yang melahirkan kebijakan ke bawah untuk melakukan aksi nyata. Ditambah adanya komitmen masyarakat guna menjadikan DIY sebagai destinasi yang aman dan nyaman dikunjungi. Tidak terkecuali wisatawan itu sendiri juga menjadi bagian yang masih perlu diedukasi, khususnya budaya protokol kesehatan, reservasi, cashless dan sebagainya.
"Tujuan utamanya tentu menciptakan DIY sebagai destinasi wisata yang bertanggung jawab. Wisatawan akan nyaman dan aman, bisa menikmati produk yang berkualitas ditambah masyarakatnya yang welcome terhadap wisatawan. Ini tentunya harus didukung semuanya sehingga kita betul-betul menjadi destinasi pariwisata yang terkemuka dan berkelas dunia," pungkas Singgih. (Ira)