Kian Kuat, NU Harus Agar Berkontribusi di tingkat Global

Photo Author
- Kamis, 31 Maret 2022 | 14:32 WIB
Wakil Ketua Umum PBNU, Prof Dr H Nizar Ali saat melantik PWNU DIY masa khidmat 2022-2027. KR-Istimewa
Wakil Ketua Umum PBNU, Prof Dr H Nizar Ali saat melantik PWNU DIY masa khidmat 2022-2027. KR-Istimewa

YOGYA, KRJOGJA.com – Harapan agar NU berkontribusi lebih besar di tingkat global semakin menguat. Sebenarnya, NU agar tampil mengglobal sudah ditanamkan oleh pendirinya, Hadratusy Syaikh KH Hasyim Asr’ari saat mendirikan organisasi ini tahun 1926. Pidatonya dalam muktamar pertama, NU berdiri dimaksudkan sebagai wahana konsolidasi semesa. Visi ini disimbolkan jagat atau bola bumi (globe) dalam lambangnya. Cita-citanya membangun peradaban baru, kemanusiaan universial.

“Karena itu tugas pengurus NU adalah merawat bumi dan membangun tata dunia baru yang lebih baik,” kata Wakil Ketua Umum PBNU Prof Dr H Nizar Ali pada pelantikan Pengurus Wilayah Nahdlatul ‘Ulama Daerah Istimewa Yogyakarta (PWNU DIY) masa khidmat 2022-2027 di Gedung Multi Perpuse UIN Sunan Kalijaga, Rabu (30/3) malam. Pelantikan dihadiri Ketua Umum MUI DIY Prof Dr H Machasin, Kakanwil Kemenag DIY, Dr H Masmin Afif, serta segenap jajaran Forkompimda DIY,

Dijelaskan, ada cita-cita besar di balik pendirian NU, yaitu meretas jalan baru untuk membangun peradaban.sebagai ganti dari konstruksi peradaban lama yang hilang setelah runtuhnya kekhalifahan Turki Ustamani. Pidato KH Hasyim Asy’ari yang dikenal sebagai Qonun Asasi kini masih dalam AD/ART NU.

“Ini berarti, wawasan global sudah mengakar sejak NU lahir dan memiliki fondasi kuat dalam landasan organisasi. Kemanusiaan universal itu sangat relevan dengan kondisi global saat ini, yaitu situasi global yang diwarnai perebutan supermasi di antara kekuatan dunia, termasuk super power pemilik senjata nuklir.” Jelasnya.

Umat manusia sekarang ini praktis cuma punya dua pilihan, mau selamat bersama atau hancur bersama. Hal ini yang mendorong NU untuk mau mendorong consensus Bersama kea rah peradaban baru yang lebih stabil dan lebih aman untuk menghindari kerusakan besar. Kita harus memperjuangkan consensus universal tentang kesetaraan hak dan martabat di antara manusia. Untuk membumikan padangan kemanusiaan yang universal, NU berupaya memanfaatkan jaringan dan simpul-simpul global mereka. Ulama NU yang sering berdiskusi dengan ulama internasional, atau ulama negara lain serta otoritas politik adalah bagian dari upaya membumikan pandangan NU.

Sementara itu Ketua PWNU DIY Dr KH Ahmad Zuhdi Muhdlor mengadakan, selama hampir serratus tahun ini, NU sudah berhasil menjaga tradisi dan nilai-nilai lama yang baik. Untuk kebangkitan kedua, atau setelah memasuki era satu abad, NU harus mau menerima hal-hal baru, tetapi tentu saja yang lebih baik. Untuk itu NU harus selalu berinovasi dan pengurusnya harus bekerja keras.

“Selama ini NU sudah mampu menyelamatkan diri, meski dalam kondisi kritis. Nantinya NU harus memberi banyak manfaat bagi orang lain. Untuk itu kita akan mengembangkan program-program besar melalui lembaga-lembaga yang ada. Juga siap bersinergi dengan berbagai kalangan, baik dengan ormas lain maupun jajaran pemerintahan,” katanya. (Fie)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X