YOGYA, KRJOGJA.com - Tahun 2022 Indonesia secara resmi memegang Presidensi Group of Twenty (G20). Kesempatan itu bisa menjadi momentum branding Indonesia di dunia internasional. Apabila pertemuan itu dilaksanakan secara fisik (non virtual) setidaknya akan memberikan banyak manfaat bagi perekonomian Indonesia.
Diantaranya dengan peningkatkan konsumsi domestik, penambahan PDB nasional hingga pelibatan UMKM dan penyerapan tenaga kerja. Apalagi dengan dipilihnya DIY sebagai salah daerah untuk pelaksanaan G20 selain DKI Jakarta dan Bali, secara otomatis mendatangkan berkah tersendiri bagi promosi wisata di DIY.
"Dipilihnya DIY sebagai pelaksana KTT G20 menjadi berkah tersendiri bagi pengembangan dan promosi wisata di DIY. Kesempatan yang bagus itu perlu dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya. Apalagi DIY menjadi salah satu tuan rumah G20 ini, diharapkan seluruh stakeholder pariwisata di DIY mampu memanfaatkan peluang emas ini untuk branding DIY sebagai kota pariwisata di dunia internasional," kata pengamat pariwisata dari Akademi Stipary Yogyakarta, Suharto MPar di Yogyakarta, Sabtu (19/3/2022) malam.
Suharto mengatakan, semua pihak perlu duduk bersama untuk melakukan koordinasi supaya kegiatan itu bisa berjalan sukses aman dan lancar. Konsekuensi dari itu DIY harus mampu menunjukkan image kepada dunia dimulai dari pelayanan sektor akomodasi, makan-minum, dan pengenalan kekayaan budaya. Serta destinasi pariwisata yang ada di DIY dengan didukung kultur masyarakatnya yang ramah. Semua itu ditunjukkan dengan suasana lingkungan yang aman tentram dan yang terpenting adalah branding Yogyakarta di dunia internasional.
"Dalam jangka panjang branding itu akan meningkatkan confidence dari negara-negara lain terhadap DIY. Sehingga Indonesia dapat menjadi Center of attention di mata dunia karena kekayaan budaya dan destinasi pariwisata yang sangat menarik," ungkapnya.
Menurut Suharto, apabila DIY sukses sebagai tuan rumah G20 dan mampu memanfaatkan momentum ini sebagai ajang promosi pariwisata. Secara otomatis akan sangat berdampak positif terhadap perekonomian DIY. Tentunya semua itu akan bisa dilaksanakan dengan baik apabila ada komitmen dan keseriusan dari pihak-pihak terkait. Karena tanpa adanya dukungan dan sikap proaktif dari stakeholders terkait hasilnya tidak akan maksimal. (Ria)
