YOGYA, KRJOGJA.com - Kebijakan pemerintah untuk menghapuskan tes PCR dan antigen bagi pelaku perjalanan domestik atau dalam negeri, menjadi angin segar bagi sektor wisata. Karena dengan adanya kebijakan tersebut diprediksikan jumlah kunjungan wisatawan ke destinasi wisata akan mengalami kenaikan.
Tidak mengherankan jika pelaku pariwisata menyambut baik dan mengapresiasi langkah pemerintah untuk menghapus tes PCR dan antigen bagi perjalanan domestik. "Kebijakan ini menjadi angin segar dan kabar yang ditunggu tunggu oleh pelaku pariwisata. Dampak dari kebijakan itu diharapkan industri pariwisata akan lebih menggeliat dan mampu menaikkan minat wisatawan ke DIY. Karena ?pemberlakuan PCR dan antigen yang menjadi syarat wajib bagi pelaku perjalanan selama 2 tahun terakhir ini telah memberatkan wisatawan. Pasalnya hal itu berdampak pada peningkatan alokasi biaya yang harus dikeluarkan oleh wisatawan selama kunjungan,"kata pengamat pariwisata dari Akademi Stipary Yogyakarta, Suharto MPar di Yogyakarta, Minggu (13/3).
Menurut Suharto, kendati demikian prediksi perjalanan wisata baru akan terlihat meningkat secara signifikan setelah momen lebaran nanti. Jadi saat ini yang terpenting dan perlu dilakukan dengan adanya penghapusan tes PCR dan antigen. Penegakkan Prokes di destinasi wisata wajib diperketat, tidak boleh ada yang kendor dan abai. Begitu pula dengan infrastruktur dan Sarpras prokes disetiap destinasi harus terus dievaluasi dan ditingkatkan. Tentunya semua itu harus diikuti dengan pengawasan yang baik, tegas dan terukur.
"Setiap destinasi wajib menerapkan aplikasi peduli lindungi dengan ketat tidak boleh hanya sekedar formalitas. Hal itu untuk memastikan bahwa masyarakat sudah divaksinasi dosis lengkap. Sehingga semua wisatawan telah memiliki kekebalan imunitas,"ungkapnya.
Lebih lanjut Suharto menambahkan, selain beberapa hal di atas, semua pelaku wisata di DIY harus mampu bersinergi untuk menciptakan dan meyakinkan bahwa Yogyakarta sebagai daerah yang aman dikunjungi wisatawan.Mengingat sebentar lagi akan memasuki momen lebaran diharapkan semua pihak harus mampu mengantisipasi dengan baik. Diantaranya dengan meningkatkan kedisiplinan terhadap Prokes. Jangan sampai terjadi lonjakan kasus yang akhirnya kebijakan pengahapusan tes PCR dan antigen oleh pemerintah hanya akan sia-sia. (Ria)