YOGYA, KRJOGJA.com - Tim Pengembangan Kethoprak (TPK) DIY dibentuk untuk menyiapkan regenerasi kethoprak di segala lini. Sejak TPK DIY terbentuk mampu mengajak sekitar 796 orang pelaku muda untuk ikut ambil bagian dalam berpentas. Pementasan itu di antaranya pentas Kethoprak Rebon dan beberapa pentas kethoprak lainnya.
"Semuanya dilakukan oleh pelaku muda, sutradara, penulis naskah dan seluruh pemain," kata Pimpinan Produksi TPK DIY, Rantoni Kusnawan, Senin (14/3/2022).
Menurutnya dalam setiap pementasan TPK DIY selalu melakukan seleksi terhadap pemain yang akan terlibat, agar tidak terjadi pengulangan pemain. Dalam setiap pementasan harus dengan personel yang berbeda.
Harapan TPK DIY, kethoprak tetap lestari dan berkembang mengikuti perkembangan masa kini. Menghadirkan kethoprak kekinian tanpa meninggalkan etika dan estetika dalam berkethoprak. Karena di dalam kethoprak itu, menurut Rantoni mengandung tuntunan baik dari segi bahasa, sopan santun dan lain sebagainya. Masa depan kethoprak berada di pundak generasi muda.
Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) DIY dengan dibantu oleh TPK DIY menggelar berbagai kegiatan untuk melestarikan dan mengembangkan kesenian kethoprak. Seperti workshop penulisan naskah kethoprak,kemudian lomba menulis naskah kethoprak. TPK juga melakukan uji naskah bagi naskah pemenang sayembara. Rantoni Kusnawan sebagai Pimpinan Produksi TPK optimis kethoprak di tangan anak muda mempunyai masa depan yang cerah dengan bimbingan dari TPK DIY.
Sebagaimana diketahui bersama, kethoprak pernah menjadi acara favorit di RRI Nusantara II Yogyakarta dan TVRI Yogyakarta. Apalagi ketika TVRI Yogyakarta menggelar kethoprak sayembara bekerjasama dengan berbagai pihak. Pemain kethoprak di era itu, tentu saja sekarang sudah berusia lanjut perlu ada kaum muda yang melanjutkan kiprahnya. (War)