YOGYA, KRJOGJA.com - Drs HM Gandung Pardiman MM, anggota Komisi VII DPR RI meminta Pertamina mengantisipasi potensi lonjakan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) ataupun kelangkaan BBM pada Bulan Ramadan dan Idul Fitri mendatang. Untuk itu, Pertamina seharusnya punya program-program pencegahannya.
"Saya belum tahu program-program pencegahannya seperti apa yang telah disiapkan oleh Pertamina. Tapi yang pasti saya meminta tidak terjadi lonjakan dan kelangkaan BBM saat Puasa dan Idul Fitri," tegas Gandung kepada wartawan di sela acara Sinergitas DPR RI & BPH Migas, Sosialisasi Capaian Kinerja dan Penyluhan Regulasi BPH Migas TA 2022 di Balai Desa Condongcatur Depok Sleman, Kamis (10/3/2022).
Sebagai narasumber dalam sosialisasi yaitu Anggota Komite BPH Migas, Harya Adityawarman dan Wahyudi Anas serta William Handoko Gotama, Sales Branch Manager PT Pertamina Putra Niaga. Hadir pula mewakili Bupati Sleman, Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi dan Pembangunan Heru Saptono serta Lurah Condongcatur Reno Candra Sangaji. Sosialisasi diikuti segenap warga secara terbatas dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat.
Menurut Gandung, lonjakan harga dan kelangkaan BBM saat puasa dan Idul Fitri akan memicu munculnya riak-riak sosial, sehingga harus dihindari. "Saya sebagai anggota Komisi VII DPR RI akan terus mengawal ini, dan berharap Pertamina bekerja sesuai program-program dan memiliki terobosan-terobosan untuk memastikan pasokan BBM aman bagi masyarakat," ujarnya.
Wahyudi Anas mengatakan, tahun 2022 ini, Pemerintah mengurangi telah alokasi subsidi kritikal salah satunya untuk BBM Solar. Untuk itu seluruh wilayah diminta melakukan penyesuaian kuota untuk masyarakat, dan mengelola agar penggunaan subsidi jangan sampai melebihi kuota yang telah ditetapkan di tingkat nasional. Selain itu mengajak seluruh elemen masyarakat, termasuk media untuk mengawasi penyerapan konsumsi BBM agar jangan sampai disalahgunakan.
"Kalau masyarakat menemukan penyalahgunaan penyerapan BBM oleh oknum yang bukan untuk masyarakat, silahan disampaikan ke BPH Migas atau berkoordinasi ke Pertamina di tingkat wilayah agar dilakukan tindakan bersama penegak hukum," katanya.
Sementara itu, Harya Adityawarman menyampaikan capaian kinerja BPH Migas tahun 2021. Di bidang BBM(program BBM 1 harga), dari target 76 lembaga penyalur, realisasinya mencapai 78 lembaga penyalur atau telah melebih target. Sedangkan di bidang gas bumi (penetapan toll fee) dari target 7 ruas tahun 2021, ternyata berhasil ditetapkan 8 ruas (melebih target). (Dev)