YOGYA, KRJOGJA.com - Sebagai bentuk dukungan untuk menarik pengunjung ke relokasi PKL, Dinas Kebudayaan (Kundha Kabudayan) Kota Yogyakarta menggeber gelaran pentas seni budaya di Teras Malioboro 1 dan 2. Diharapkan kegiatan ini juga mampu  meningkatkan nilai  Malioboro sebagai sumbu filosofis.
"Gelaran pentas seni budaya ini berlangsung selama bulan Februari di tanggal 12, 15, 19, dan 22. Puncaknya  pada Sabtu (26/2)," tutur Kepala Dinas Kebudayaan (Kundha kabudayan) Kota Yogyakarta, Yetty Martanti SSos MM kepada KR, Jumat (25/2)
Gelaran pentas seni budaya ini cukup menarik perhatian pengunjung  relokasi PKL baru di Teras Malioboro 1 dan 2. Bahkan tidak sedikit wisatawan, pengunjung yang berfoto selfie dengan latar belakang pertunjukan pentas seni budaya yang dimulai setiap sore mulai Pukul 15.00 WIB hingga Pukul 21.00 WIB.  "Menampilkan aneka kesenian seperti jathilan dari sejumlah Kecamatan, keroncong, Mariteam Musik, Topeng Ireng, Cakranirwana Musik, Sanggar Hokya Tradisional Dance, dan puncak acara ditutup Voice AB Musik," jelas Yetty
Disebutkan ada 1040-an PKL di Teras Malioboro 2, sementara di Teras Malioboro 1 ada sekitar 799 PKL. "Kami dorong untuk dilaksanakan kegiatan seni di Teras Malioboro agar transaksi ekonomi ditempat ini naik secara simultan," ungkapnya.
Saat ini tingkat kunjungan ke Teras Malioboro 1 dan 2 berangsur naik meskipun baru beberapa minggu dibuka. Kegiatan Disbud Kota Yogya ini tidak hanya mendukung geliat bisnis dan pemasaran tetapi juga menghidupkan aktivitas seni  budaya di Malioboro sebagai ikon Yogya
"Kedatangan pelancong biasanya dimulai dari pukul 18.00 WIB atau ketika Malioboro tertutup bagi kendaraan bermotor roda 2 dan roda 4. Tidak hanya wisatawan lokal, pengunjung dari luar daerah juga terpantau berbelanja di dua kawasan tersebut," ungkap Yetty.
Apabila aktivitas kesenian dan perdagangan naik, hal ini memungkinkan akan diadakan kegiatan untuk menyelenggarakan seni budaya atau street art di sepanjang Jalan Malioboro. (Vin)