Meski Lebih Siap, Gelombang 3 Covid-19 Tak Boleh Diremehkan

Photo Author
- Minggu, 13 Februari 2022 | 16:30 WIB

YOGYA, KRJOGJA.com - Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogya meminta masyarakat agar tidak meremehkan perkembangan kasus saat ini. Kendati dari aspek mental dan infrastruktur jauh lebih siap dibanding gelombang 2 lalu namun kondisi saat ini tetap tidap boleh diremehkan.

Ketua Harian Satgas Penanganan Covid-19 Kota Yogya Heroe Poerwadi, menjelaskan varian Omicron memang patut dicurigai sebagai penyebab melonjaknya temuan kasus akhir-akhir ini. "Kalau dilihat dari awal Februari sampai sekarang, lonjakannya bisa berkali-kali lipat. Dulu kan hanya lima atau tidak lebih dari sepuluh kasus per hari, tetapi sekarang sudah di atas 100 kasus per hari. Ciri-ciri Omicron memang kecepatan penularannya tinggi," urainya, beberapa waktu lalu.

Di samping itu, tipologi temuan baru juga sudah mulai bergeser. Jika sebelumnya sebagian besar dari riwayat perjalanan maupun skrining rumah sakit, kini justru hasil tracing kontak erat. Terutama jika dalam satu keluarga ada yang terkonfirmasi positif Covid-19, maka setelah seluruh anggota keluarga ditracing ternyata semuanya positif.

Heroe mengaku, jumlah orang yang ditracing pun kini tidak dibatasi. Seluruhnya disesuaikan dengan orang yang masuk kategori kontak erat. Jika dalam pertemuan yang lebih dari 30 menit dengan ruangan tertutup dan salah satu pesertanya dinyatakan positif Covid-19, maka seluruh peserta masuk kategori kontak erat dan harus turut ditracing. "Yang pasti, keluarga dalam satu rumah juga ikut ditracing semua. Jadi tidak ada batasan jumlah yang ditracing asalkan dia kontak erat," urainya.

Dari total temuan kasus Covid-19 saat ini, diakuinya 85 persen merupakan orang tidak bergejala. Sedangkan yang bergejala pun cukup ringan seperti batuk kering. Sebagian besar pun menjalani isolasi mandiri baik di rumah, selter terpadu maupun hotel.

Sedangkan yang menjalani perawatan di rumah sakit cukup rendah. Banyaknya penyintas Covid-19 yang tidak merasakan gejala apa pun tersebut dinilai karena ketahanan tubuhnya cukup bagus.

Kendati demikian, virus tersebut bisa membahayakan bagi warga yang ketahanan tubuhnya rendah. Di antaranya warga lanjut usia (lansia), warga dengan penyakit penyerta atau komorbid serta anak-anak. Oleh karena itu, imbuh Heroe, masyarakat tetap tidak boleh meremehkan Covid-19 karena pandemi belum berakhir.

"Artinya, penerapan protokol kesehatan harus benar-benar lebih ketat lagi. Yang paling wajib ialah jangan pernah melepas masker. Kemudian batasi pengunjung serta batasi aktivitas di luar rumah," imbaunya.

Beberapa kesiapan yang telah dilakukan satgas ialah pemerataan konsentrator oksigen di setiap fasilitas layanan kesehatan, penyediaan fasilitas isolasi maupun ruang perawatan khusus. Posko atau satgas di wilayah juga telah diminta meningkatkan pengawasan yang ada di kawasan masing-masing.(Dhi)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X