YOGYA, KRJOGJA.com - Adanya kasus Omicron di sejumlah daerah di Indonesia menjadi perhatian pemerintah. Sejumlah upaya terus dilakukan oleh pemerintah untuk mencegah terjadinya penularan Covid-19 varian Omicron. Selain mengingatkan masyarakat tentang arti pentingnya penegakkan protokol kesehatan (Prokes) juga mengencarkan vaksinasi Covid-19 termasuk untuk booster. Seperti yang dilakukan oleh Pemda DIY dengan mengencarkan vaksinasi. Tindakan itu dilakukan karena pemerintah pusat memprediksikan puncak gelombang Omicron pada pertengahan Februari atau awal Maret.
"Kasus harian Covid-19 di DIY dalam beberapa hari terakhir menunjukkan adanya peningkatan. Oleh karena itu, saya minta masyarakat agar selalu menegakkan Prokes dalam setiap aktivitas yang dilakukan. Karena selain mengencarkan vaksinasi, penegakkan Prokes sampai saat ini masih diyakini cukup efektif untuk mencegah terjadinya penularan," kata Sekretaris Daerah (Sekda) DIY, K Baskara Aji di Yogyakarta, Minggu (30/1/2022).
Baskara Aji mengatakan, meski gejala dan dampaknya dari adanya Covid-19 varian Omicron cenderung ringan. Namun tetap berpotensi membebani sistem pelayanan kesehatan.Oleh karena itu sejumlah upaya dan persiapan terus dilakukan oleh Pemda DIY mulai dari Isoter, obat-obatan, oksigen, RS dan tenaga kesehatan. Semua itu dilakukan untuk memberikan layanan terbaik kepada pasien dan mengantisipasi terjadinya hal-hal tidak diinginkan.
"Meski pemerintah telah melakukan sejumlah kelonggaran, masyarakat tidak boleh mengabaikan Prokes. Karena dalam kondisi seperti sekarang penegakkan Prokes secara ketat dan disiplin sangat penting,"ungkapnya.
Kepala Bagian (Kabag) Humas Biro Umum, Humas dan Protokol (UHP) Setda DIY Ditya Nanaryo Aji melaporkan kasus konfirmasi positif harian Covid-19 di DIY bertambah 66 kasus sehingga total 157.400 kasus pada Minggu (30/1/2022). Rerata kasus positif harian mencapai 0,75 persen dengan jumlah kasus aktif mencapai 346 kasus.
"Riwayat sementara kasus terkonfirmasi Covid-19 yang baru tersebut 41 kasus berasal dari tracing kontak kasus positif dan 25 kasus periksa mandiri," ujarnya.
Ditya mengatakan angka kesembuhan sebanyak 11 kasus dengan demikian total kasus kesembuhan di DIY mencapai 151.779 kasus. Sementara itu, kasus pasien meninggal dunia akibat Covid-19 di DIY dilaporkan terjadi penambahan satu kasus sehingga total kasus meninggal menjadi 5.274 kasus.
"Jumlah orang yang diperiksa sampelnya di DIY sebanyak 8.801 orang. Case recovery rate (CRR) atau tingkat kesembuhan sebanyak 96,43 persen dan Case Fatality Rate (CFR) atau tingkat fatalitas kasus pasien terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 3,35 persen di DIY," paparnya.
Selanjutnya, Ditya menyampaikan jumlah ketersediaan Tempat Tidur (TT) di 27 RS Rujukan Covid-19 mencapai 1.285 bed. Jumlah ketersediaan tempat tidur critical mencapai 141 bed dan terpakai 5 bed, sedangkan jumlah ketersediaan tempat tidur non critical mencapai 1.144 bed dan terpakai 18 bed.
"Keterisian tempat tidur atau Bed Occupancy Ratio (BOR) RS Rujukan di DIY total di kisaran 1,7 persen dengan rincian BOR Isolasi mencapai 1,57 persen dan BOR ICU mencapai 3,55 persen," imbuhnya.(Ria/Ira)