YOGYA, KRJOGJA.com - Meski puncak penyebaran Covid-19 varian Omicron diprediksi terjadi sekitar Februari-Maret 2022 mendatang, Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X memastikan pelaksanaan pembelajaran maupun perkuliahan tatap muka (PTM) akan tetap dilaksanakan. Untuk itu, dalam melaksanakan PTM ini sekolah maupun kampus harus benar-benar disiplin menerapkan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.
"Saya kira untuk pelaksanaan PTM penuh di DIY relatif tidak ada masalah. Jadi tetap bisa dilaksanakan asal prokes, jaga jarak tetap diberlakukan," tandas Sultan HB X di Kepatihan, Yogyakarta, Senin (24/1/2022) sore.
Sultan mengatakan, Pemda DIY telah mengizinkan sekolah maupun Perguruan Tinggi melaksanakan PTM secara penuh (100 persen). Bahkan sekolah diberi wewenang untuk melakukan pengaturan agar kegiatan belajar mengajar dapat menerapkan protokol kesehatan secara optimal. Sebab sekolah memiliki keterbatasan ruang kelas sehingga sulit melakukan pengaturan jarak antarsiswa.
Untuk itu pihaknya merekomendasikan sekolah untuk menerapkan sistem shift, sehingga tidak seluruh siswa datang ke sekolah secara bersamaan.
"Sekarang misalnya aula saya tidak cukup buat semua mahasiswa ya jangan memasukkan mereka sekaligus. Misalnya dalam satu kelas ada 40 siswa berarti kan tidak ada jaga jarak. Ya harus pengertian, jadi 50 persen dulu atau dimulai dari 20 siswa dulu. Satu bisa dibuat shift pagi dan satunya siang. Semua itu kami serahkan sepenuhnya pada sekolah bagaimana mereka mengatur yang terbaik," terang Sultan.
Gubernur DIY mengingatkan, pengelola lembaga pendidikan menengah dan tinggi harus bisa memperkirakan kuota setiap ruangan agar tetap jaga jarak. Karena jika memaksakan tidak ada jaga jarak dikhawatirkan rawan terjadi penularan. Jadi kalau kondisinya tidak memungkinkan dilaksanakan masuk satu kali bisa dibuat model shift.(Ria/Ira)
