YOGYA, KRJOGJA.com -  Aplikasi PeduliLindungi dinilai merupakan alat atau tools yang paling efektif sebagai skrining sekaligus upaya preventif penularan Covid-19 di masa Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Namun sayangnya keberadaan aplikasi PeduliLindungi ini tidak terpantau dengan baik, maka perlu ditempatkan petugas di setiap titik lokasi scan barcode aplikasi tersebut untuk melakukan pemantauan supaya aplikasi terimplementasi dengan baik sehingga skrining benar-benar efektif.
" Suatu aplikasi atau tools (alat) yang paling efektif adalah aplikasi PeduliLindungi sekarang. Tetapi scan barcode aplikasi PeduliLindungi yang sudah banyak dipasang di semua tempat ini seharusnya ada petugas yang memantau. Jadinya kurang efektif skriningnya," tandas Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) DIY Pembajun Setyaningastutie di Yogyakarta, Minggu (26/12/2021).
Pembajun menyatakan pihaknya menyayangkan kurangnya implementasi penerapan aplikasi PeduliLindungi ini menyebabkan ketidakefektifan skrining kepada masyarakat, terlebih di saat terjadinya kenaikan mobilitas atau pergerakan masyarakat pada momentum Natal dan Tahun Baru (Nataru). Untuk itu, pihaknya berharap agar semua tempat yang sudah memiliki aplikasi PeduliLindungi ini seperti pusat perbelanjaan atau mal, hotel, tempat wisata, restoran dan sebagainya menempatkan petugas.
"Kami berharap di samping ada scan barcode PeduliLindungi, cek suhu badan dan hand sanitizer ada orang. Silahkan diingatkan setiap orang yang datang atau masuk harus scan barcode tersebut tanpa kecuali. Sayang jika hanya dipajang saja tetapi tidak digunakan, padahal prosesnya dengan pengajuan izin dulunya," tegasnya.
Menurutnya memang dibutuhkan orang atau petugas yang ditempatkan untuk memantau dan menjaga penggunaan aplikasi PeduliLindungi. Bahkan, Pembajun sangat mengapresiasi kepada pihak-pihak yang benar-benar mampu mengimplementasikan aplikasi PeduliLindungi dengan baik.
"Kami sangat berterima kasih manakala barcode aplikasi PeduliLindungi digunakan dan dimanfaatkan tidak sekedar punya lalu dipanjang saja, itu percuma" imbuhnya.
Senada, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) DIY Ni Made Dwipanti Indrayanti menyampaikan benar-benar menguatkan skrining kepada seluruh orang yang masuk maupun keluar DIY dengan mengoptimalkan pengunaan aplikasi PeduliLindungi. Penguatan skrining pada masa Nataru di DIY lebih ketat saat ini. Artinya seluruh penumpang dalam satu kendaraan harus turun langsung dan scan barcode PeduliLindungi sendiri-sendiri tanpa kecuali.
" Jadi penumpang termasuk bus harus turun scan barcode PeduliLindungi sendiri-sendiri, kalau sebelumnya kan petugas yang naik dan memeriksa. Sebab pemerintah telah menyampaikan sosialisasi persyaratan pelaku perjalanan, jadi kalau memang mau melakukan perjalanan ikutin syaratnya yang wajib scan aplikasi PeduliLindungi. Namun, apabila belum vaksin dosis lengkap atau memang tidak bisa divaksin maka harus ada hasil tes PCR atau swab Antigen karena itu resiko berkunjung dan sudah tahu syaratnya" terangnya.
Made mengatakan skrining ketat tersebut dilakukan di sejumlah lokasi termasuk titik simpul dan perbatasan bekerjasama dengan berbagai pihak. Pengunjung yang belum divaksin Covid-19 tetap diperbolehkan berkunjung dan tidak diminta putar balik asalkan melakukan tes Swab Antigen hasil negatif di lokasi-lokasi yang telah direkomendasikan. Sebab ada orang yang tidak bisa divaksin, belum mendapatkan vaksin dosis lengkap atau memang belum waktunya divaksin. (Ira)