TIK Solusi Produktivitas UMKM DIY Tidak Turun Di Masa Pandemi

Photo Author
- Jumat, 10 Desember 2021 | 20:47 WIB

YOGYA, KRjogja.com - Pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) di era pandemi Covid-19 mengalami akselerasi yang sedemikian cepat. Pemanfaatan TIK menjadi salah satu solusi agar produktivitas tidak turun selama pandemi ini, terutama bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di DIY. Pemda DIY bahkan telah memberikan pelatihan dan pendampingan digital marketing bagi UMKM DIY dengan TIK tersebut yang diharapkan dapat dimanfaatkan masyarakat untuk keperluan produktif dan ekonomi sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan dan membantu menekan angka kemiskinan di DIY.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) DIY Rony Hari Primanto mengatakan Pemda DIY sudah menjalankan proses transformasi digital sejak 2003 lalu, kemudian diakselerasi pemanfaatan teknologi digital dipercepat prosesnya dengan adanya pandemi walaupun sebelumnya sudah dilaksanakan program Jogja Smart Province (JSP). Diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan TIK tersebut dalam rangka meningkatkan produktivitas.

"Kami telah memfasilitasi WiFi bagi UMKM di sejumlah titik di DIY sejak sebelum pandem, namun mengalami kendala ketika pandemi. Kami mulai kembali memberikan fasilitas WiFi atau internet gratis sebagai upaya pemberdayaan UMKM bekerja sama dengan berbagai stakeholder pada 2021 ini," ujarnya di Yogyakarta, Jumat (10/12).

Rony menyatakan perlu dilakukan beberapa hal agar pemanfaatan TIK menjadi lebih optimal. Ada sejumlah tingkatan kemampuan masyarakat dalam menggunakan TIK. Pertama, masyarakat yang hanya bisa memanfaatkan TIK untuk keperluan konsumtif yaitu level paling bawah. Kedua, masyarakat yang sudah memanfaatkan TIK untuk membuat konten bahkan sudah bisa mendapatkan penghasilan dari konten yang dibuat. Ketiga, masyarakat sudah bisa memanfaatkan TIK untuk melakukan analisis terhadap basis data dan dimanfaatkan bagi kegiatan produktif.

" Keempat, masyarakat yang sudah bisa memanfaatkan TIK untuk membuat aplikasi dan konten dengan tujuan meningkatkan produktivitas sehingga nilai ekonominya meningkat.

Terakhir, masyarakat yang sudah bisa memanfaatkan TIK untuk Internet of Things, semisal pemanfaatan TIK dalam bidang pemasaran digital atau online bagi UMKM," imbuhnya.

Direktur PT. Sarana Infotekno Mitra Solusi Eka Indarto menyebut pemanfaatan teknologi digital sektor UMKM di DIY secara garis besar ada dua, yaitu membantu dalam rangkaian proses produksi dan digital marketing.Dalam program pelatihan dan pendampingan digital marketing bagi UMKM, pihaknya menggunakan pendekatan pengembangan internet atau TIK adalah berorientasi pada dampak sehingga bukan di teknologinya.

" Isu internet saat ini larinya adalah ke dampak, itulah yang kita pegang. Untuk itu, kami melakukan pendekatan lebih pada internet ekosistem, khususnya bagi klaster UMKM melalui beberapa tahapan," katanya.

Eka menjelaskan empat pendekatan ekosistem bagi klaster UMKM di DIY ini antara lain, kesediaan infrastruktur dimana UMKM tersebut berada baik berupa akses internet dan perangkat yang sudah dimiliki warga. Kemudian layanan internet yang diberikan kepada UMKM sampai tingkat kesadarannya supaya efektif bagi UMKM agar bisa mengakses. Selanjutnya, aplikasi yang sebelumnya akan diberikan terlebih dulu wawasan perilaku orang dalam berkonsumsi di internet tau perilaku digital yang sederhana bagi pelaku UMKM.

"Berikutnya baru dikenalkan aplikasi-aplikasi yang sesuai dengan UMKM tersebut contohnya dari produksi konten, membuat foto, video dan sebagainya. Kita menyesuaikan dengan pasar atau kemampuan UMKM itu sendiri. Terakhir, terbentuknya komunitas UMKM supaya sustain sehingga memudahkan dalam memberikan pelatihan dan pendampingan berkontinuitas" pungkasnya.

Sementara Staf Ahli Bidang Ekonomi Makro Kementerian Investasi, Indra Darmawan mengatakan tahun 2020 adalah tahun survival dan 2021 adalah tahun pemulihan bagi Indonesia. Sedangkan 2022, disebut sebagai tahun penyesuaian dengan new normal dengan penanganan pandemi sebagai tantangan utamanya.

“Namun saya melihat optimis ke depan,” tegasnya dalam dialog bertema Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi RI 2022 dari Media Center Forum Merdeka Barat 9 (FMB9) - KPCPEN, Kamis (9/12/2021). Optimisme ini juga dikarenakan capaian target investasi yang pada 9 bulan pertama 2021 telah meraih prosentase 73%, dengan proporsi yang seimbang antara Penanaman Modal Asing dan Penanaman Modal Dalam Negeri, serta seimbang pula antara wilayah Jawa dan di luar Jawa.

Realisasi investasi sejauh ini, ujarnya, sangat didukung oleh pulihnya berbagai sektor seiring meningkatnya mobilitas masyarakat. Beberapa sektor tersebut di antaranya sektor konsumsi, telekomunikasi, transportasi dan sektor lain yang mendukung realisasi investasi. Terkait target investasi tahun depan, Indra menjelaskan, “2022, target investasi dinaikkan dari 900 triliun tahun ini menjadi 1200 triliun.” (Git/Ira)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X