Kisah Tahan Uji Pengelola Museum Saat Pandemi, Sampai Gunakan Uang Tabungan

Photo Author
- Minggu, 28 November 2021 | 02:47 WIB
Ki Bambang Widodo SPd MPd (kanan) saat menyerahkan buku tentang museum di DIY kepada Redaktur Pelaksana KRJogja.com/KR, Primaswolo Sudjono
Ki Bambang Widodo SPd MPd (kanan) saat menyerahkan buku tentang museum di DIY kepada Redaktur Pelaksana KRJogja.com/KR, Primaswolo Sudjono

YOGYA, KRJOGJA.com - Dua tahun pandemi Covid-19 sangat berdampak kepada seluruh museum yang ada di Indonesia, apalagi dari segi keuangan, termasuk dialami sejumlah museum di Yogyakarta. Yakni Sebanyak 40 museum  mengalami masalah operasional dan gaji karyawan. Hal ini dikarenakan tutupnya objek wisata selama pandemi. Meski demikian, sejak level Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) sudah turun ke level 2, aktivitas museum terlihat kembali. Diharapkan bisa bangkit semangat para pengelola museum.

Demikian disampaikan ketua umum Badan Musyawarah Musea (Barahmus) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), Ki Bambang Widodo  SPd MPd di Museum Benteng Vredeburg, belum lama ini. “Kalau pengunjung tidak ada, berarti satu setengah tahun itu  kesulitan untuk biaya operasional, listrik, gaji karyawan. Bahkan sebagian ada yang di rumahkan, ditutup dan sebagainya” jelasnya.

Dikemukakan, dengan tidak ada aktivitas membuat keuangan museum menjadi terguncang. Hal ini dikarenakan kepemilikan museum yang pada umumnya milik yayasan swasta dan perorangan, sehingga biaya operasional sangat bergantung kepada jumlah penjualan tiket. Beberapa museum harus mengambil tabungan hingga memberhentikan karyawan.

“Museum ada pemerintah, milik yayasan swasta yang juga ada milik perorangan. Sampai mengambil tabungannya karena terpaksa untuk menggaji karyawan, membayar listrik, selain itu bisa sampai menghentikan karyawannya”. jelas Sekretaris Umum Barahmus DIY, Asroni SIP.

Untuk membangkitkan semangat pengelola Museum,  Barahmus DIY difasilitasi oleh Dinas Kebudayaan DIY dan Dinas Kebudayaan Kabupaten Bantul, Sleman dan Kota Yogyakarta  menyelenggarakan berbagai kegiatan seperti workshop, pameran sarasehan, webinar, dan berbagai lomba.

“Pemerintah Daerah dalam hal ini Dinas Kebudayaan DIY maupun Kabupaten Bantul ada kegiatan kegiatan antara lain wajib kunjung museum. Walaupun tidak untuk siswa tapi untuk ibu-ibu PKK, Karang Taruna”. terang Ki Bambang.

Dijelaskan, adanya bantuan pembangunan fisik untuk 2 museum dari usaha Ketua Umum Asosiasi Museum Indonesia (AMI) sebesar Rp 65 juta untuk masing masing museum. Bantuan tersebut diperuntukan untuk Museum Affandi dan Museum Wayang Beber Sekartaji. Sedangkan untuk rencana selanjutnya untuk Museum Dewantara Kirti Griya yang akan direalisasi pada tahun 2022.

Selain itu, sebagai bukti aktifnya museum Yogyakarta yaitu dengan dipercaya DIY menjadi tuan rumah Peringatan Hari Museum Indonesia ke-6 pada 12 Oktober 2021. Lalu Barahmus  juga  memperingati 50 tahun Emas yang dimeriahkan dengan diadakannya berbagai kegiatan pada 7 Agustus s.d. 12 Oktober 2021.

“Walaupun kita dilanda pandemi, tetap bangkit tetap mengkomunikasikan koleksi yang ada di museum kepada masyarakat  melalui pameran virtual, karnaval, kemudian melalui lomba, vlog, kemudian kegiatan-kegiatan duta museum, hampir 36 duta museum DIY” ujar Ki Bambang.

Asroni juga menyampaikan harapannya agar keadaan semakin membaik, hingga masyarakat dapat kembali berwisata dengan tetap mengutamakan kesehatan. “Maka berharap sekarang bisa bangkit kembali, melihat banyak orang yang datang ke Jogja, harapan kami pariwisata maju museum bangkit, dengan protokol kesehatan, kesehatan tetap diutamakan”.

Mishbahu Rahmah

Komunikasi dan Penyiaran Islam UIN Sunan Kalijaga

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: jono

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X