Terancam karena PPKM Level 3, Kyai Kotagede Minta Muktamar NU Maju

Photo Author
- Minggu, 21 November 2021 | 20:47 WIB
KH Abdul Muhaimin. (ist)
KH Abdul Muhaimin. (ist)

YOGYA, KRJOGJA.com - Polemik terkait waktu pelaksanaan Muktamar ke-34 Nahdlatul Ulama (NU) paska kebijakan terbaru pemerintah yang menerapkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) level 3 mendapat perhatian dari kalangan pesantren. Pengasuh Pondok Pesantren Nurul Ummahat Kotagede, KH Abdul Muhaimin meminta agar jajaran Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) segera bersikap membuat keputusan final kapan muktamar bisa digelar.

“Penyikapan cepat ini penting agar energi warga NU khususnya tidak terkuras untuk hal yang tak produktif. Kita dorong PBNU segera rapat dan akan lebih baik jika muktamar nanti bisa digelar secepatnya, bukan dimundurkan akibat PPKM level 3,” ujar KH Muhaimin di Yogyakarta, Minggu (21/11/2021).

Beberapa hari lalu, pemerintah menerapkan PPKM level 3 mulai 24 Desember 2021 hingga 2 Januari 2022. Muhaimin menilai, opsi memajukan muktamar dari sebelumnya pada 23-25 Desember memiliki beberapa kemanfaatan seperti adanya kepastian penyelenggaraan muktamar.

“Dengan memajukan jadwal, maka sangat memungkinkan muktamar di Lampung bisa digelar pada awal Desember 2021. Jika muktamar diundur lagi, paling cepat bisa diselenggarakan pada pertengahan atau akhir Januari. Itu pun dengan catatan, kasus Covid-19 tidak melambung lagi. Jika kasus Covid ternyata malah naik, kita semakin tidak tahu kapan muktamar akan benar-benar bisa digelar,” sambungnya.

Memajukan waktu mukmatar, menurut Muhaimin juga menjadi momen baik konsolidasi di tubuh NU. Tak hanya pada level pembenahan struktural, konsolidasi tersebut juga berkaitan dengan program-program kerja yang harus menjadi perhatian besar bagi kepengurusan PBNU terbaru.

“Ada banyak persoalan kebangsaan yang membutuhkan kontribusi aktif dari NU seperti penanganan pandemi, perekonomian, pendidikan, kesehatan termasuk bagaimana mensukseskan agenda politik pada 2024 mendatang,” ungkapnya lagi.

Muhaimin pun berharap para pengurus di PBNU bisa bermusyawarah menetapkan waktu muktamar dengan mengedepankan aspek kejernihan berpikir dan kepentingan yang lebih luas. Ia yakin, dengan berpijak di atas kepentingan yang lebih luas, muktamar akan menghasilkan keputusan-keputusan yang mampu memajukan NU ke depan. (Fxh)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X