YOGYA, KRJOGJA.com - Rapat Kerja Teknik Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) yang digelar selama tiga hari di The Rich Jogja Hotel Yogyakarta, ditutup, Jumat (15/10/2021). Para Walikota sepakat, smart city (kota pintar) jangan hanya sebatas platform atau teknologinya semata, tetapi yang lebih utama terbentuknya ekosistem smart city dalam kota tersebut.
"Ekosistem yang dimaksud adalah masyarakatnya siap, birokrasinya siap dalam memanfaatkan semua sumber daya yang dimiliki untuk mewujudkan pertumbuhan ekonomi berkelanjutan dan kualitas kehidupan yang tinggi melalui pemerintahan berbasis partisipasi masyarakat," terang Alwis Rustam, selaku Direktur Eksekutif Apeksi sekaligus Sekretaris Dewan Pengurus Apeksi kepada wartawan usai acara penutupan.
Menurut Alwis, forum Apeksi ini menjadi momentum sangat baik bagi para Walikota untuk menguatkan sinergi antarwalikota dalam penguatan ekonomi, termasuk sinergi dengan swasta/dunia usaha. Selain itu, penerapan konsep smart city akan memberi dampak positif sangat besar bagi sektor pariwisata. "Tekonologi informasi dalam smart city akan menyajikan beragam informasi yang memudahkan masyarakat mengunjungi destinasi wisata," ujarnya. Dalam acara penutupan, diberikan penghargaan kepada stan expo terbaik.
Sementara itu, Walikota Yogyakarta Haryadi Suyuti yang menutup Rapat Kerja Teknik Apeksi berpesan kepada para Walikota anggota Apeksi agar jangan terlalu memfokuskan pada infrastuktur atau label kotanya sebagai smart city. Menurutnya, yang lebih utama dari konsep smart city adalah tersambungnya pemerintah, dunia usaha, masyarakat dan Aparatur Sipil Negara (ASN) melalui pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi.
"Walikota tidak usah pusing-pusing dengan infrastukturnya. Smart city itu sederhana, yaitu menyambungkan keempat pilar penopangnya, pemerintah, swasta, masyarakat dan ASN/birokrasi," ujarnya.
Oleh karena itu, menurut Haryadi, agar konsep smart city membawa dampak positif lebih besar, diperlukan peningkatan kualitas pemanfaatan teknologi informasi dan komuniksi oleh keempat pilar penopang tadi. "Smart city bukan apa tapi siapa yang menjalankannya. Jadi bukan hanya label smart city saja, tapi antara pemerintah, masyarakat, swata dan ASN betul-betul terhubung untuk peningkatan ekonomi dan kesejahteraan masyarakat," pungkasnya. (Dev)