Khoiry Nuria Ungkap Diskusi Bersama Menteri Nadiem Dirumahnya

Photo Author
- Sabtu, 18 September 2021 | 13:45 WIB
Khoiry Nuria saat berbagi pengalaman secara daring. Foto: Istimewa
Khoiry Nuria saat berbagi pengalaman secara daring. Foto: Istimewa

YOGYA, KRJOGJA.com - Khoiry Nuria Widyaningrum, guru SD Negeri Jetisharjo Sleman yang sempat viral karena Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi, Nadiem Makarim menginap di rumahnya, membagikan pengalamannya saat bertukar pikiran dan berdiskusi dengan Mas Menteri soal revolusi pendidikan nasional.

Ada banyak kesamaan pemikiran antara dirinya dengan Mas Menteri soal transformasi pendidikan, mulai dari pendidikan yang jangan hanya berorientasi akademik, namun harus membekali keterampilan-keterampilan baru yang dibutuhkan siswa untuk menjawab tantangan zaman. Selain itu mereka sependapat menghapus segala hal yang mengarah pada penyeragaman pendidikan.

Nuri diketahui mengikuti program Guru Penggerak yang digagas Nadiem Makarim dalam episode Merdeka Belajar. Nuri tercatat sebagai calon guru penggerak angkatan pertama. Selain aktif sebagai guru, Nuri ternyata juga merupakan salah satu guru 'penyimpang' di Komunitas Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM). Guru penyimpang adalah guru yang memiliki perilaku mengajar 'menyimpang' dalam mengajar, namun memberikan dampak positif pada karakter dan hasil belajar siswa.

Menurut Nuri, sejak mengenal GSM, dirinya sangat setuju dengan narasi-narasi perubahan mindset, paradigma dan orientasi pendidikan yang baru yang ditawarkan oleh GSM. Yakni yang lebih memerdekakan guru dan murid dalam belajar dengan cara yang menyenangkan. Salah satunya

pembelajaran berbasis project yang memberi ruang bagi siswa untuk melakukan penalaran dalam memecahkan sebuah permasalahan.

"Dalam satu project pembelajaran bisa merangkul 3-4 mata pelajaran. Selain anak tidak merasa berat, mereka akan senang dalam proses belajarnya. Dengan begitu keterampilannya akan meningkat dengan sendirinya dan benar-benar bermanfaat bagi kehidupan si anak. Pembelajaran yang menyenangkan inilah yang terus digaungkan oleh GSM," kata Nuri saat membagikan pengalamannya secara daring, Kamis (16/9/2021).

Founder Gerakan Sekolah Menyenangkan (GSM) Muhammad Nur Rizal mengatakan, dalam komunitas GSM, guru-guru akan saling berkolaborasi dan tumbuh bersama menciptakan ekosistem pendidikan yang menyenangkan. Mental ini akan menular kepada murid yang juga akan ikut berkolaborasi murid lain dalam proses pembelajarannya.

"Ketika anak diarahkan oleh guru untuk menemukan passionnya melalui pembelajaran yang menyenangkan, anak akan terbangun motivasinya dan menjadi bersemangat dalam belajarnya. Hasilnya, nalar dan karakter anak terbentuk, dan secara otomatis nilai akademiknya akan ikut terangkat," katanya. (Dev)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X