YOGYA, KRJOGJA.com - Keberadaan perpustakaan tidak sebatas pusat pembelajaran melainkan juga sumber inspirasi. Hal ini lantaran di samping menyajikan aneka ragam bahan bacaan serta sumber informasi, perpustakaan terutama di Kota Yogya selalu hadir dengan inovasi kekinian.
"Upaya mencerdaskan bangsa harus dipercepat. Mulai dengan menumbuhkan minat membaca hingga menjadikan perpustakaan sebagai sumber informasi, inspirasi, sarana pendidikan dan rekreasi," tandas Walikota Yogya Haryadi Suyuti, Selasa (14/9/2021).
Oleh karena itu, upaya meningkatkan minat baca masyarakat menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari program pembangunan. Terutama dengan mendekatkan bahan bacaan melalui Kampung Baca. Program tersebut mampu terus bergulir hingga mengantarkan Haryadi Suyuti meraih penghargaan Nugra Jasa Dharma Pustaloka 2021 kategori pejabat publik oleh Perpustakaan Nasional Republik Indonesia. Penghargaan bergengsi di bidang literasi itu disampaikan secara virtual dalam kegiatan Gemilang Perpustakaan Nasional, kemarin sore.
Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan Kota Yogya Veronica Ambar Ismuwardani, mengungkapkan Kampung Baca yang digagas walikota berawal pada tahun 2016. Terutama dengan munculnya kebijakan walikota terkait pengembangan layanan perpustakaan keliling berbasis kewilayahan. Tujuannya untuk memudahkan sekaligus mendekatkan akses bahan bacaan bagi masyarakat.
"Itu terus berkembang. Hingga tahun 2020 lalu walikota membentuk tujuh Kampung Baca. Tahun ini pun terbentuk 14 Kampung Baca sehingga totalnya mencapai 21 Kampung Baca. Tahun depan targetnya mampu terbentuk 10 Kampung Baca," urainya.
Ambar mengungkapkan inisiasi walikota tersebut diharapkan membuat masyarakat dapat mengakses bahan bacaan dan bisa mempraktikan apa yang dibacanya. Hal ini dapat dilihat dari program yang diberikan salah satunya adalah literasi terapan atau inklusi sosial sebagai program keunggulan di Kampung Baca.
Sehingga Kampung Baca tidak sekadar tidak sekadar formalitas belaka melainkan secara aktif menggugah nalar pendidikan masyarakat. Disamping itu, keberadaan perpustakaan sebagai sumber pembelajaran juga rutin menyesuaikan perkembangan. Walikota, imbuh Ambar, memberikan arahan agar tidak berhenti melakukan inovasi. Tidak kurang dari sepuluh jenis layanan unggulan yang cukup diminati pemustaka. Mulai dari layanan internet super cepat, drive thru peminjaman dan pengembalian bahan pustaka hingga kelompok baca.
"Sekarang kami siapkan layanan digital berupa e-book. Pada masa pandemi ini, minat baca harus tetap dijaga meski aktivitas ke luar rumah terbatas. Makanya layanan e-book nantinya bisa memberikan solusi literas di tengah pandemi," jelasnya. (Dhi)