YOGYA, KRJOGJA.com - Wilayah Rukun Tetangga (RT) di Kota Yogya yang masuk status zona hijau, semakin meningkat. Hal itu menunjukkan pengendalian kasus Covid-19 pada entitas masyarakat terkecil di wilayah semakin optimal.
Zona hijau sebagai parameter pekembangan kasus juga menunjukkan tidak adanya pasien positif Covid-19 yang ada di wilayah tersebut. "Meskipun naik tetapi belum kembali seperti kondisi pada Juni yang bisa mencapai 94 persen atau lebih," ungkap Ketua Harian Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogya Heroe Poerwadi, Minggu (29/8/2021) malam.
Pada pertengahan Agustus, jumlah RT dengan status zona hijau mencapai 76 persen. Sedangkan memasuki akhir Agustus meningkat menjadi 86 persen. Sedangkan untuk RT berstatus zona kuning atau terdapat kasus positif Covid-19 maksimal di dua rumah tercatat 13,10 persen atau 332 RT. Kemudian RT berstatus zona oranye yang terdapat kasus positif tersebar di tiga hingga lima rumah mencapai 0,59 persen atau 15 RT. Sedangkan RT berstatus zona merah sudah tidak ditemukan.
Heroe menjelaskan, penambahan jumlah RT berstatus zona hijau tersebut seiring dengan meningkatnya jumlah pasien yang dinyatakan sembuh. Dalam beberapa hari terakhir, jumlah pasien sembuh sudah lebih banyak dibanding temuan kasus terkonfirmasi positif. Penambahan pasien sembuh yang cukup signifikan terjadi pada Kamis (26/8/2021) dengan total 558 pasien, sedangkan pasien terkonfirmasi positif tercatat 56 orang.
"Ini merupakan angka akumulasi kesembuhan yang cukup banyak. Sebelumnya, kecenderungan penambahan kasus sembuh berjalan lebih lambat jika dibanding kecepatan kenaikan kasus," imbuhnya.
Namun demikian, angka kematian pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Kota Yogya masih perlu ditekan agar tidak tinggi. Hampir seluruh pasien yang meninggaldunia mengalami komorbid meskipun sudah mendapat perawatan intensif.
Dengan menurunnya jumlah kasus positif, imbuhnya, tingkat keterisian tempat tidur perawatan di rumah sakit rujukan juga mengalami penurunan. Sehingga ketika ada pasien dengan gejala berat maka bisa langsung mendapatkan perawatan dan mengurangi risiko kematian. "Saat ini, tingkat keterisian ruang perawatan intensif (ICU) tercatat sekitar 64,5 persen dan ruang perawatan isolasi 35,17 persen," katanya.(Dhi)