Wapres Maruf Amin Ingatkan Target Turunkan Stunting 14 Persen di 2024

Photo Author
- Senin, 23 Agustus 2021 | 13:37 WIB
Wapres buka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Percepatan Pencegahan Stunting Tahun 2021. (ist)
Wapres buka Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Percepatan Pencegahan Stunting Tahun 2021. (ist)

YOGYA, KRJOGJA.com - Stunting masih menjadi masalah di Indonesia di mana percepatan penurunan prevalensi telah dilakukan secara multi sektor. Namun, ternyata masih diperlukan pemantauan secara terpadu dan terkoordinir agar seluruh program percepatan penanganan stunting dapat dilaksanakan secara optimal.

“Konvergensi berbagai program yang terkait dengan penurunan stunting menjadi kata kunci untuk memastikan program-program intervensi dapat dilaksanakan dan dimanfaatkan secara optimal sehingga berkontribusi pada penurunan prevalensi stunting,” ungkap Wakil Presiden (Wapres) K.H. Maruf Amin pada Pembukaan Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Percepatan Pencegahan Stunting Tahun 2021 melalaui konferensi video, Senin (23/8/2021).

Dalam Rakornas yang bertajuk “Bergerak Bersama untuk Percepatan Penurunan Stunting” tersebut, Maruf Amin menyampaikan bahwa diperlukan upaya yang gigih untuk mewujudkan konvergensi program. Wapres mengimbau seluruh pihak terkait agar dapat berkolaborasi dengan baik dan menghilangkan ego sektoral.

“Konvergensi adalah kata yang mudah diucapkan, tetapi seringkali tidak mudah untuk diwujudkan. Untuk mewujudkannya diperlukan upaya keras dari kita semua. Setiap lembaga yang terlibat diminta untuk menghilangkan ego sektoral, karena konvergensi membutuhkan kerja kolaborasi antar berbagai pihak,” lanjut Maruf Amin.

Di sisi lain, Wapres memberikan pesan khusus kepada Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) yang ditunjuk menjadi menjadi Ketua Pelaksana Tim Percepatan Penurunan Stunting berdasarkan Peraturan Presiden Nomor 72 tahun 2021, untuk secepatnya melaksanakan koordinasi dengan seluruh jajaran terkait realisasi program-program di masyarakat. Wapres meminta konvergensi bisa terealisasi dari pusat hingga ke rumah tangga sehingga penurunan prevalensi stunting yang telah dilaksanakan selama ini bisa cepat.

“Pada kesempatan ini saya meminta, sebagai tugas pertama Kepala BKKBN, agar segera melakukan koordinasi dengan kementerian dan lembaga yang terkait serta pemerintah daerah untuk memastikan konvergensi antar program dapat terealisasi, dari tingkat pusat hingga ke tingkat desa, bahkan hingga ke tingkat rumah tangga. Kita juga memahami bahwa pelaksanaan beberapa program pada tahun 2020 terpengaruh pandemi, terutama kegiatan layanan yang memerlukan interaksi langsung dengan masyarakat,” sambung Wapres.

Selama tujuh tahun terakhir, Indonesia berhasil menurunkan prevalensi stunting dari 37,2 persen pada tahun 2013 menjadi 27,7 persen pada tahun 2019. Pada 2024 mendatang, ditargetkan angka prevalensi turun hingga menyentuh 14 persen. (Fxh)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X