Anak Muda Mulai Bergerak, Industri Pertanian Indonesia Tak Boleh Jadi Anak Tiri

Photo Author
- Minggu, 8 Agustus 2021 | 08:32 WIB
Prof Ali Agus saat memaparkan materi dalam webinar nasional, Sabtu (7/8/2021).
Prof Ali Agus saat memaparkan materi dalam webinar nasional, Sabtu (7/8/2021).

YOGYA, KRJOGJA.com - Isu ketidakberpihakan pemerintah pada sektor industri pertanian menyeruak beberapa waktu belakangan setelah munculnya Omnibuslaw yang memungkinkan impor bahan pangan ke Indonesia. Di sisi lain, saat ini anak-anak muda mulai menaruh perhatian pada sektor pertanian dan berupaya meningkatkan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) demi memajukan industri tersebut.

Dekan Fakultas Perternakan Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Ali Agus dalam webminar bertajuk 'Swasembada Agri Solusi; Agrikultur yang Tumbuh dan Tangguh Hadapi Pandemi Covid-19', Sabtu (7/8/2021) mengungkap bahwa negara tidak boleh menganaktirikan sektor pertanian, perikanan dan peternakan. Ketiga sektor agriculture tersebut menurut dia mempengaruhi ketahanan pangan bangsa yang seharusnya menjadi komponen vital.

“Sebagai komponen vital kehidupan, sebuah negara tidak akan berani bermain-main dalam sektor ini, terlebih bidang ini menjadi pilar keberlangsungan hidup sebuah bangsa. Pandemi Covid-19 menjadi contoh bahwa petani telah menolong bangsa ini. Coba mereka (petani) libur atau ikut-ikutan lockdown. Siapa yang akan menyumbang bahan pangan. Sektor pertanian justru tumbuh setelah sektor komunikasi,” ungkap Ali Agus dalam seminar yang juga peluncuran Swasembada Enterprises ini.

Ali Agus juga menyebut prospek pertanian dan industri pangan sangat luar biasa ditengah tantangan penambahan jumlah penduduk dan penyempitan lahan. Anak-anak muda, kini harus mulai ambil bagian terlebih Indonesia akan mendapat bonus demografi pada 2045 mendatang yang mana harus dipersiapkan peta jalannya sejak saat ini.

"Bagi generasi muda paradigmanya harus diubah. Pertanian itu pekerjaan yang mulia dan satu upaya menjaga keutuhan bangsa. Teman-teman muda harus ambil bagian, kita harus bisa memaksimalkan industri pangan ini,” tandas dia.

Sementara, Mahardika Agil Bimasono, CEO Swasembada Enterprise menegaskan komitmen untuk terus terlibat dalam peningkatan kualitas pertanian Indonesia dari berbagai sisi. Swasembada Agri Solusi yang resmi diperkenalkan ke publik hari ini akan berupaya bergerak mengurai persoalan dan berinovasi memaksimalkan kualitas pertanian Indonesia.

"Peran yang kami ambil adalah berkampanye dan memberikan penyuluhan terhadap generasi muda untuk menghasilkan kader agrikultur yang berkualitas. Kami juga menjadi one stop solution bagi sektor agricultur. Kemudahan akses, mulai peningkatan produksi, pengolahan, hingga diversifikasi hasil produk dan pemasaran. Kami berupaya jadi solusi di sektor agrikultur,” tandas dia. (Fxh)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X