YOGYA, KRJOGJA.com- Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Lembaga Dakwah Islam Indonesia (LDII) DIY kembali menggelar Focus Group Discussion (FGD) sebagai rangkaian pra Muswil VII LDII DIY, Sabtu (31/7/2021). FGD II semasa PPKM level 4 digelar secara daring melalui studio utama Aula Pondok Pesantren Kutubus Sittah 'Mulyo Abadi' Mulungan Yogyakarta, mengangkat tema 'Penguatan Pendidikan Karakter untuk Menyongsong Generasi Emas 2045'.
Lima narasumber hadir memberikan pengayaan guna penguatan pendidikan karakter, yakni Kepala Dikpora DIY Didik Wardaya SE MPd, Pengageng Kawedanan Hageng Punokawan (KHP) Nitya Budaya Kraton Yogyakarta Gusti Kanjeng Ratu (GKR) Bendara, Direktur Pascasarjana Universitas Sarjanawiyata Tamansiswa (UST) Prof Dr Supriyoko MPd serta Ketua DPP LDII Dr Drs Basseng MEd dan Thonang Efendi STP. Lebih dari 300 peserta mengikuti FGD II melalui zoom dan YouTube.
GKR Bendara mengajak setiap keluarga menanamkan nilai-nilai luhur budaya Jawa untuk membangun generasi muda yang berkarakter dan berbudaya. Hal ini berawal dari kewajiban orang tua pada 1.000 hari pertama tumbuh kembang seorang anak.
"Ini penting, seperti pemenuhan gizi saat hamil. Setelah bayi lahir, dimulai dari gizi ibu saat menyusui, kesehatan mental si ibu, imunisasi harus lengkap, dan stimulasi tumbuh kembang anak jangan sampai masuk kategori stunting. Gerakan 1.000 hari pertama ini di Indonesia telah lama digerakkan, sejak 4 tahun terakhir sebagai persiapan nanti di tahun 2045," jelasnya.
Ketua DPW LDII DIY Dr H Wahyudi MS mengatakan, pada tahun 2045 Indonesia akan memperoleh bonus demografi. Sebesar 70% penduduk Indonesia berada dalam usia produktif atau yang dikenal dengan generasi emas. "Dalam menyongsong banjirnya usia produktif tersebut, salah satu yang perlu dipersiapkan dengan baik adalah pendidikan karakter," katanya.
Wahyudi menyebutkan, pendidikan karakter di LDII dalam rangka membentuk generasi penerus yang profesional religius, sehingga tercapai tri sukses LDII yaitu alim dan faqih, berakhlakul karimah, serta mandiri. (Dev)