Situasi Gawat! Pelemparan Ambulans dan Penarikan Tabung Oksigen Jangan Terjadi Lagi

Photo Author
- Rabu, 14 Juli 2021 | 19:20 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi

YOGYA, KRJOGJA.com - Dua situasi pelik terjadi di DIY saat seluruh pihak berjuang menangani lonjakan kasus Covid-19. Satu merupakan penghadangan dan pelemparan mobil ambulans oleh pemuda di Piyungan serta penarikan tabung oksigen oleh vendor di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.

Dua kasus ini mendapat perhatian besar dari warganet di linimassa sosial media. Kutukan-kutukan pada dua situasi ini muncul dari warga yang seluruhnya berharap pandemi segera usai.

Kasus pelemparan ambulans SAR DIY yang terjadi Selasa (13/7/2021) malam sudah usai saat pelaku IZ alias Unyil diamankan Polres Bantul dan kini berstatus tersangka. Ia mengaku termakan isu mobil ambulans berkeliling dalam keadaan kosong untuk membuat warga takut.

Sementara, kasus penarikan tabung oksigen dialami RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta buntut situasi krisis pada 4 Juli silam. Sebanyak 250 tabung ditarik karena pihak rumah sakit terpaksa mengisi oksigen dari vendor lain sebagai aksi menyelamatkan pasien yang datang dengan sangat banyak.

Direktur Utama RS PKU Muhammadiyah, Mohammad Komaruddin membenarkan situasi yang terjadi itu. Ia menjelaskan 250 tabung ditarik oleh vendor karena pihak rumah sakit mengisi dari vendor lain saat terjadi situasi krisis akibat banyaknya pasien.

“Kami sudah sampaikan permintaan maaf karena memang situasi saat itu benar-benar darurat dan dasarnya kemanusiaan. Tapi keputusan manajemen tetap ditarik, ya monggo,” ungkap Komaruddin pada wartawan.

Dua peristiwa tersebut mendapat tanggapan tegas dari Pemda DIY melalui Sekda DIY, Kadarmanta Baskara Aji. Aji berharap dua situasi kontra produktif itu tak lagi terjadi di DIY dalam masa penanganan Covid kedepan.

“Untuk yang penarikan tabung oksigen itu, tidak boleh. Itu namanya egois karena saat ini kondisinya darurat. Kalau dia bisa mengirim sesuai kebutuhan silahkan tapi kalau tidak kan ya pasti harus diisi yang lain, apalagi waktunya kejar-kejaran, kemanusiaan. Perusahaan mana itu, tidak boleh, kalau diperlukan fasilitasi kita akan lakukan. Harusnya bisa memahami situasinya,” tegas Aji, Rabu (14/7/2021).

Pemda DIY melempar harapan agar situasi semacam itu tak lagi terjadi kedepan. Pasalanya kini semua pihak harus bergotong-royong dengan segala daya upaya agar pandemi lekas usai.

“Jangan ada lagi hal kontra produktif seperti itu. Kalau ada hal yang kurang memuaskan bisa didialogkan, jangan pakai anarkis (melempar ambulans). Kita perlu bersatu gotong-royong agar pandemi bisa lekas usai,” pungkas Aji. (Fxh)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X