YOGYA, KRJOGJA.com - Pemerintah pusat memprediksi lonjakan kasus hingga 30 persen untuk wilayah DIY dan Jakarta beberapa waktu ke depan. Langkah antisipatif kini disiapkan meski kondisi saat ini masih terbilang darurat di DIY dengan keterisian bed masih berada pada 96,58 persen per, Rabu (14/7/2021).
Sekda DIY, Kadarmanta Baskara Aji, mengatakan pemerintah pusat menjajal simulasi skenario penanganan apabila terjadi lonjakan kasus hingga 30 persen beberapa waktu kedepan. Dipastikan, kapasitas bed rumah sakit saat ini tidak mencukupi sehingga dibutuhkan tambahan setidaknya 3 ribu bed.
“Skenario itu kalau ada tambahan kasus kita kekurangan sekitar 3000 sekian bed. Kita tadi dialog dengan Menteri PUPR, akan dibantu siapkan tiga tempat yakni di rumah susun ASN BBWSO bisa 272, orang lalu di Asrama Mahasiswa UGM dan UNY di bawah Kementrian PUPR masing-masing 166 orang. Kita juga minta bantuan nakes dan peralatan agar layak jadi rumah sakit lapangan,†ungkapnya pada wartawan, Rabu (14/7/2021).
Lokasi-lokasi itu nantinya akan menjadi rumah sakit lapangan dengab nakes dan peralatan yang disesuaikan. Rumah sakit rujukan tetap menjadi induk dan memantau para pasien positif.
“Tadi idenya dari Fakultas Kedokteran UGM, rumah sakit yang ada akan menjadi induk dan yang masuk rumah sakit lapangan itu adalah pasien yang menuju sembuh. Ini Menkes dan Menteri PUPR baru rapat internal dan akan disampaikan informasi secepatnya,†tandas Baskara Aji.
Sementara, kasus harian positif DIY masih tinggi berdasar data Dinas Kesehatan DIY, Rabu (14/7/2021). Tercatat ada 2.350 kasus positif baru, 1.044 kesembuhan dan sayangnya muncul rekor baru kematian harian 65 jiwa.
Jumlah kasus positif aktif di DIY saat ini 22.628. Recovery rate berada pada 70,20 persen sementara Fatality rate 2,56 persen. (Fxh)
