YOGYA, KRJOGJA.com - Warganet ramai mengusulkan penggunaan bangunan milik pemda DIY untuk lokasi shelter isolasi mandiri bagi pasien positif Covid-19. Salah satu bangunan yang muncul adalah bangunan eks Hotel Mutiara di Malioboro yang kini sudah resmi milik DIY usai dibeli Rp 170 miliar tersebut.
Warganet banyak yang menilai, Hotel Mutiara sangat pas digunakan sebagai shelter karena memiliki sangat banyak kamar, lengkap dengan perabot penunjang untuk isoman. Selain itu, lokasi di tengah pusat kota bisa menjadi pengingat warga masyarakat untuk menaati protokol kesehatan agar pandemi Corona bisa segera berakhir.
Namun begitu, ide dari warganet tersebut dirasa tak tepat untuk diterapkan. Wakil Ketua Komisi A DPRD DIY, Suwardi menilai shelter isoman lebih baik dibuat di luar pusat kegiatan masyarakat. Pasalnya, shelter membutuhkan banyak mobilitas yang akan sulit diakses ketika berada di kawasan Jalan Malioboro yang kini ditutup selama PPKM Darurat.
“Kalau saya, sebaiknya shelter mengambil lokasi di luar pusat kegiatan masyarakat. Kalau di Malioboro kan pusat kota, dekat dengan ekonomi dan pemerintahan,†ungkap Suwardi pada wartawan, Rabu (7/7/2021).
Di sisi lain, Suwardi meminta Pemda DIY untuk segera membuat rumah sakit lapangan untuk mengatasi situasi darurat di rumah sakit rujukan DIY. Terlebih, kabar antrean panjang pasien di Sardjito dengan jumlah kematian tinggi tak boleh dikesampingkan begitu saja.
“Kami mendorong memang, selain penambahan shelter juga segera membuat rumah sakit lapangan untuk mengatasi situasi ini. Relawan juga harus diperhatikan baik permakanan, vitamin maupun APD,†tandasnya.
Sementara terkait kesehatan warga DIY di masa PPKM Darurat, politisi Golkar ini meminta pemda untuk menganggarkan alokasi vitamin untuk seluruh warga DIY. Hal tersebut dirasa sangat mungkin dilakukan sebagai bekal masyarakat meningkatkan imun agar tan terserant virus.
Sebelumnya, Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto mengatakan pihaknya terus berkomunikasi dengan Pemda DIY untuk membaca kemungkinan terbaik memaksimalkan penurunan kasus dan penanganan pandemi di DIY. Diketahui, sampai hari keempat tingkat mobilitas warga DIY mengalami penurunan hingga 15 persen dan kasus positif harian menurun meski masih cukup kecil. (Fxh)