Karakter, Indikator Penanda Kualitas Pekerja

Photo Author
- Selasa, 29 Juni 2021 | 14:00 WIB
Narasumber FGD Tim Teknis Bidang Karakter Komite Vokasi dan Produktivitas Daerah (KVPD) DIY. (ist)
Narasumber FGD Tim Teknis Bidang Karakter Komite Vokasi dan Produktivitas Daerah (KVPD) DIY. (ist)

YOGYA, KRJOGJA.com- Karakter menjadi hal penting dalam peningkatan kualitas SDM di Yogyakarta. Meski dari sisi pengetahuan dan teknis ketrampilan kompetensi telah dicapai, namun peran karakter sangat mempengaruhi produktivitas pekerja. Dan di DIY, effort atau daya juang pekerjanya masih dianggap rendah.

Hal ini terungkap dalam Fokus Group Discussion (FGD) Tim Teknis Bidang Karakter Komite Vokasi dan Produktivitas Daerah (KVPD) DIY di Hotel Royal Malioboro Yogyakarta, Senin (28/6/2021).

FGD tersebut menghadirkan Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi DIY Aria Nugrahadi ST Meng. Turut hadir sebagai narasumber, Dr Joko Susanto (Ketua Tim Ahli), Dra Deden Rokhanawati (Biro APSDA Pemda DIY dan Dr Rahmatul Irfan ST MT (Akademisi UNY) dengan Moderator Hazwan Iskandar Jaya SP Med (KADIN DIY).

Menurut Aria Nugrahadi, FGD ini merupakan upaya mempertajam dan memperkaya hasil kajian yang telah disusun oleh Tim Ahli KVPD DIY dalam rangka perumusan grand design, roadmap dan action plan Bidang Karakter pada KVPD DIY, dibawa Disnakertrans DIY sebagai Leading Sectornya. Aria mengatakan bahwa gap ketersediaan tenaga kerja dari SMK, PT maupun dari Pendidikan lainnya tidak hanya tentang Kompetensi Teknis semata, namun juga yang sangat mendasar adalah karakternya.

"Maka karakter pekerja seperti apa yang diharapkan para Dunia Usaha dan Dunia Industri, yang dikombinasikan dengan ketangguhan karakter keistimewaan DIY menjadi penting dirumuskan, untuk kemudian diimplementasikan pada Tri Pusat Pendidikan sebagaimana diajarkan Ki Hajar Dewantara. Yakni, di sekolah, di lingkungan masyarakat dan di dalam keluarga," jelas Aria.

Sedangkan Deden Rokhanawati menambahkan bahwa pengangguran terdidik dan friksional seringkali mempengaruhi postur ketenagakerjaan di DIY. Oleh karenanya, kompetensi dan karakter menjadi satu kesatuan dalam meningkatkan produktivitas dan kualitas SDM untuk bisa diserap oleh Perusahaan.

"Kompetensi itu dapat dilatihkan agar SDM itu ahli dan mahir, namun karakter harus dibentuk sejak dini. Maka keduanya harus seimbang. Karakter utama seperti sawiji, greget, sengguh dan ora mingkuh dapat ditafsirkan dan diimplementasikan dengan sebuah gerakan budaya," terang Deden. (Feb)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X