YOGYA, KRJOGJA.com - Saat ini seluruh wilayah DIY sudah memasuki musim kemarau. Namun, dalam beberapa hari terakhir terjadi peningkatan curah hujan.
"Hal ini dipicu oleh berasosiasinya beberapa fenomena dinamika atmosfer laut yang cukup signifikan. Salah satunya disebabkan karena menghangatnya suhu muka laut di sekitar Pulau Jawa, berkontribusi meningkatkan uap air di atmosfer," kata Kepala Stasiun Klimatologi Mlati Sleman Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) DIY Reny Kraningtyas, Senin (28/6/2021) malam.
Penyebab lain, karena menghangatnya suhu muka laut di perairan barat Sumatera (indeks Dipole Mode negatif) dan memicu munculnya pusat tekanan rendah di perairan selatan Sumatera, sehingga berakibat terjadinya pemusatan aktivitas awan konvektif.
Berdasarkan hasil monitoring BMKG, seluruh wilayah DIY telah memasuki awal musim kemarau. Diprakirakan pertengahan Juli, uap air akan berkurang. "Untuk puncak musim Kemarau diprakirakan terjadi pada Agustus 2021. Anomali musim kemarau ini akan berpotensi terjadi dalam jangka waktu yang lebih panjang," jelasnya. (Awh)