SERANGAN udara mengancam obyek vital Lanud Adisutjipto, beberapa pesawat musuh terbang mengancam menuju sasaran. Prajurit dari Korps Pasukan Khas (Paskhas) Tentara Nasional Indonesia Angkatan Udara (TNI AU) di Markas Detasemen Pertahanan Udara (Denhanud) 474 Paskhas dengan sigap segera bergerak untuk mengamankan obyek vital militer, melindungi Lanud Adisutjipto dari serangan musuh.
Dengan alat utama sistem persenjataan (alutsista) andal yang canggih dan kemampuan prajurit terlatih yang mumpuni serta kerja tim yamg terkoordinaai satu komando Prajurit Paskhas berhasil menembak jatuh pesawat musuh dan menggagalkan serangan, Lanud Adisutjipto kembali aman.
Demikian simulasi dan latihan tempur para prajurit Paskhas di Mako Denhanud 474 Paskhas, Jumat (25/6) di Jalan Raya Berbah, Bantul, DIY berlangsung dengan lancar. Reporter KRJogja.com berkesempatan mengikuti seluruh rangkaian acara yang dilaksanakan dengan disiplin prokes.
Simulasi dimulai pukul 08.30 WIB, dengan sirine peringatan kedatangan musuh yang terpantau di udara. Para prajurit sigap menyiapkan alutsista yang diangkut dua truk memasuki lapangan Paskhas dengan diikuti mobil/truk smart hunter yang dilengkapi radar.
Mereka langsung menyebarkan alat-alat tersebut ke titik yang telah ditentukan dengan rambu dan pemaasangan/penyetelan alutsista. Sekitar 50 prajurit yang terlibat langsung menempati posisi/formasi masing-masing.
“Simulasi/ latihan dengan dua meriam triple gun, lima pucuk rudal QW3 dan satu unit smart hunter,†jelas Komandan Denhanud 474 Paskhas, Mayor Pas Agung Setyo Yuniarto.
Rudal QW-3 yang digunakan memiliki bobot 16 kg dengan panjang kurang lebih 1,5 meter. Rudal itu dioperasikan 1-2 orang. Rudal QW-3 itu juga merupakan salah satu jenis rudal hanud generasi baru yang menggunakan sistem rudal panggul. Penggunaannya dengan dipikul di panggul dan diarahkan ke pesawat musuh.
Sementara meriam triple gun diawaki 3 orang dengan dibantu beberapa prajurit. Begitu formasi sudah siap mereka langsung mengoperasikan alutsista. Meriam dan rudal terintegrasi dengan mobil smart hunter. Dengan komando terarah, mobili smart hunter memberi informasi detail dan presisi hingga berhasill mengunci posisi pesawat musuh dan menembak jatuh. "Dalam smart hunter ini,ada dua layar yang digunakan untuk melacak dan memformulasikan dengan pucuk rudal," jelasnya.
Suara letusan rudal QW-3 memekakkan telinga, demikian pula rentetan tembakan dari meriam triple gun cukup menggetarkan. Sekitar 1,5 jam simulasi dan latihan berjalan kemudian ditutup dengan apel pasukan.
Lebih lanjut Komandan Denhanud 474 Paskhas, Mayor Pas Agung Setyo Yuniarto yang didampingi supervisi, Wadanwing Mawing 1 Paskhas Jakarta Letkol Pas Andy Warru menjelaskan, sesuai tugas, maka satuannya dimandati untuk menjaga obyek vital militer.
"Latihan ini dilakukan di triwulan kedua, mulai dari April-Juni 2021. Latihan bukan dengan rudal betulan, ini hanya dummy yaitu produk kosong. Biasanya kita juga berlatih menggunakan drone sebagai obyek tembak yang diasumsikan sebagai pesawat tempur musuh dan harus ditembak jatuh," jelasnya
Agung menegaskan ke depan alutsista yang dimiliki akan terus ditingkatkan kecanggihan teknologinya untuk terus mengamankan NKRI, khususnya di DIY. "Upgrade terus dilakukan, tidak kalah dengan negara lain yang juga terus mengembangkan alutsista mereka," ujarnya. (Vin)