Pelatihan Menulis Dongeng, Upaya Mempertahankan Eksistensi Sastra Lisan

Photo Author
- Sabtu, 29 Mei 2021 | 06:45 WIB
Pelatihan menulis dongeng, Jumat (28/5) di Museum Sonobudoyo Yogyakarta. Foto: Ist
Pelatihan menulis dongeng, Jumat (28/5) di Museum Sonobudoyo Yogyakarta. Foto: Ist

YOGYA, KRjogja.com - Dinas Kebudayaan DIY memberikan pelatihan menulis dongeng, bertujuan agar dongeng yang disajikan secara lisan tidak hilang apabila tidak terdokumentasi. Pelatihan diikuti oleh puluhan peserta dari berbagai kalangan, Kamis dan Jumat, 27 - 28 Mei 2021 di Museum Sonobudoyo Yogyakarta.

Kepala Bidang Pemeliharaan dan Pengembangan Sejarah, Bahasa, Sastra dan Permuseuman Dinas Kebudayaan DIY, Rully Andriadi mengatakan secara umum belum banyak yang menaruh perhatian terhadap sastra lisan. Oleh sebab itu budaya tutur harus didokumentasikan. Salah satunya ialah dengan revitalisasi dan memunculkan kembali sesuatu yang sudah hampir punah.

"Dengan pelatihan, di harapan teman-teman ini bisa memberikan warna dengan narasi-narasi baru. Kita bebaskan sebebas-bebasnya, narasi itu akan memberi warna sastra lisan. Fokusnya di dongeng, bukan narasi sejarah. Setelah itu akan didokumentasikan," ujarnya di sela-sela acara.

Salah satu pemateri pelatihan menulis dongeng, Ahmad Fikri mengatakan soal teknik menulis dongeng ada berbagai macam yakni secara etnografis atau monografi. Namun kali ini pelatihan ditekankan pada penulisan cerita saja.

"Plot, ploting. Jadi dalam cerita itu ada tokohnya dan lain-lain," ujarnya.

Menurutnya, karena dongeng ada di tradisi lisan, maka secara otomatis cerita-cerita yang diungkapkan secara lisan berkembang di masyarakat sehingga penulisan juga berdasarkan cerita yang sudah berkembang. Maka, langkah awal harus ada observasi di masyarakat soal dongeng yang dituturkan secara lisan.

"Cerita-cerita yang berkembang di masyarakat. Cerita dongeng yang berasal dari tradisi lisan di masyarakat. Yang akan kita kumpulkan (lalu dituliskan) itu berdasarkan tradisi lisan," ujarnya.

Dongeng diceritakan terutama untuk hiburan walaupun banyak juga melukiskan tentang kebenaran, berisikan pelajaran moral, bahkan sindiran. Pelatihan penulisan dongeng ini merupakan rentetan dari lomba Cipta Dongeng 2021 yang diadakan oleh Dinas Kebudayaan DIY.

Soal Lomba Cipta Dongeng 2021 sendiri diharapkan bisa memotivasi masyarakat untuk mengembangkan cerita-cerita dan dongeng-dongeng yang berasal dari lingkungan sendiri. Dengan Lomba Cipta Dongeng maka bisa menjadi bahan bacaan yang bersifat local knowledge di tengah gempuran cerita-cerita yang tidak mengakar pada budaya sendiri.

"Juga mentradisikan kembali kepenulisan cerita-cerita dan dongeng-dongeng dengan harapan dapat membentuk ingatan kolektif generasi ke depan," imbuhnya. (C-4).

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X