YOGYA, KRjogja.com - Pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) terbatas di sekolah percontohan dimulai 20 Mei. Untuk mengantisipasi terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan penegakkan prokes menjadi keharusan yang tidak bisa ditawar dalam setiap aktivitas pendidikan yang dilakukan.
"Berdasarkan pengamatan dan laporan yang kami terima PTM bisa dilaksanakan dengan baik dan lancar. Kendati demikian siswa dan guru tidak boleh lengah," kata Kepala Biro Organisasi dan Kaderisasi PGRI DIY sekaligus Kepala Dikmen Kulonprogo, Rudy Prakanto MEng, Minggu (16/5).
Rudy mengatakan, untuk mengantisipasi adanya penularan saat libur lebaran, karena mobilitas siswa dan guru yang cukup padat, sekolahan memberikan arahan dan imbauan untuk tetap mentaati protokol kesehatan selama beraktivitas di rumah maupun di luar rumah. Demikian juga para guru dan karyawan diharuskan tetap mentaati larangan mudik maupun aktivitas yang menimbulkan kerumunan.
"Kesuksesan pelaksanaan uji coba PTM tidak hanya menjadi tanggungjawab sekolah atau dinas pendidikan, tapi butuh kebersamaan orangtua maupun siswa. Apabila hal itu bisa dilaksanakan dengan baik, pelaksanaan PTM jadi nyaman," kata Rudi, seraya menyatakan, secara riil PTM terbatas efektif dan potensial untuk dilaksanakan secara bertahap di semua sekolah. (Ria)
