SLEMAN, KRJOGJA.com - Polda DIY, Kamis (6/5) hari ini menggelar operasi kendali pusat dengan sandi Operasi Progo 2021. Selama 12 hari ke depan atau hingga 6 Mei mendatang, polisi akan melakukan penyekatan bagi pemudik di 10 titik yang ada di DIY.
Pengawasan terhadap travel gelap yang mengangkut para pemudik, juga lebih ditingkatkan oleh petugas kepolisian. Termasuk mengantisipasi adanya mobil ambulans yang disalahgunakan oleh oknum, untuk mengangkut pemudik.
"Mobil ambulans yang disalahgunakan untuk mengangkut pemudik, kita awasi apalagi yang berasal dari luar kota. Pengawasan kita lakukan tidak serta merta, namun tentu saja berdasarkan bukti permulaan yang cukup," ungkap Dirlantas Polda DIY Kombes Pol Iwan Saktiadi SIK usai apel gelar pasukan di Mapolda, kemarin.
Apel pasukan dipimpin oleh Wakil Gubernur DIY Paku Alam X yang membacakan amanat Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo. Lebih lanjut Dirlantas menjelaskan, pihaknya tak segan menghentikan ambulans dan melakukan pemeriksaan kalau ada yang mencurigakan. Jika terbukti mengangkut pemudik, tindakan akan dilakukan polisi yakni pemberian tilang. Tindakan tegas juga akan dilakukan terhadap pemudik yang nekat melintas Yogya.
Kombes Pol Iwan Saktiadi SIK (Wahyu Priyanti)
Mereka akan diperiksa dan jika kedapatan hendak mudik, akan dipaksa putar balik ke daerah asal. Tes antigen secara random, juga akan dilakukan polisi. Baik di pos penyekatan maupun tempat wisata.
Dirlantas mengatakan, terhitung hari ini, polisi akan siaga selama 24 jam di 10 titik penyekatan untuk mengantisipasi pemudik. Kesepuluh titik itu, yakni pos Tempel, Prambanan, Temon, Piyungan, Srandakan, Sedayu, Pos Bedoyo, Hargodumilah, Wirobrajan dan Pos Gejayan. Petugas yang berjaga di pos penyekatan, bertugas melakukan seleksi kendaraan yang datang dari luar kota.
Pemeriksaan kemudian dilakukan dan jika ditengarai sebagai pemudik, akan diminta putar balik ke daerah asal. Tidak menutup kemungkinan, juga akan dilakukan tes antigen dan mereka yang positif akan dikarantina.
Menurut Ditlantas, dengan didirikannya 10 pos penyekatan itu, sebenarnya tidak ada ruang bagi pemudik lolos dari pantauan. Namun, pihaknya tetap mengantisipasi jalur tikus dengan bantuan satgas yang tugasnya patroli mengimbangi pos penyekatan.(Ayu)