BPJ Kesulitan Cari Lapangan Latihan Sesuai Standar

Photo Author
- Senin, 19 April 2021 | 21:26 WIB
Isman Thoyib (34) dari BPJ menghadang pemain Louvre Dewa United Surabaya. (KR-IBL)
Isman Thoyib (34) dari BPJ menghadang pemain Louvre Dewa United Surabaya. (KR-IBL)

SLEMAN, KRjogja.com - Tim basket Bima Perkasa Jogja (BPJ) belum bisa latihan persiapan menuju Playoff Indonesian Basketball League (IBL) Pertamax 2021. Tim yang dibesut David Singleton itu kesulitan mencari lapangan yang sesuai standar di Yogyakarta. GOR Klebengan dan Kridosono memang sempat dipakai untuk latihan sebelum masuk liga. Namun kondisi lantai kedua GOR itu membuat resiko cedera pemain lebih besar saat latihan keras bersama David Singleton.

Tempat lain seperti GOR Amongraga maupun GOR UII belum bisa diakses karena masih masifnya pandemi meski Bima Perkasa telah mendapat restu BPBD DIY untuk menggelar latihan. Pendiri sekaligus presiden Bima Perkasa dr.Edy Wibowo, sempat ditawari latihan di luar Yogyakarta seperti di Magelang dan Solo. Namun opsi tersebut masih ia pertimbangkan.

"Kami kesulitan cari lapangan standar untuk latihan menuju playoff. Saya dan Dave (David Singleton) sama-sama setuju agar latihan pemain ini di lapangan standar yang aman karena kami tidak mau mengambil risiko cedera. Tapi masa iya tim dari Yogya latihan di luar Yogya," kata dr.Edy Senin (19/4) kemarin.

Satu-satunya tim yang membawa nama Yogyakarta ke liga basket kasta tertinggi tanah air itu akan menghadapi Louvre Dewa United Surabaya dalam babak playoff 23-25 Mei mendatang. Bima Perkasa butuh persiapan serius agar bisa maksimal di playoff sekaligus membuktikan bahwa Yogyakarta bukan sekadar kota dengan pasar basket yang cukup besar saja namun juga bisa meraih prestasi olahraga di tingkat nasional. "Kans jadi juara terbuka lebar, Yogya mulai menakutkan bagi tim-tim dari Jakarta. Tapi kami harus membangun kekuatan tim dengan serius di jeda libur ini. Tapi kami tidak bisa ambil risiko dengan latihan keras di tempat yang tidak standar," sambung coach David Singleton.

Manajemen Bima Perkasa tampaknya tidak hanya memikirkan tim saja. dr.Edy rencananya ingin membangun lapangan basket standar di Yogyakarta yang tidak hanya bisa diakses tim pro namun juga bibit-bibit muda DIY. "Sekarang berpikirnya jangka panjang, saya mau bangun lapangan standar yang bisa diakses semua atlet, khususnya di Bima Perkasa Academy, biar mereka aman dan nyaman dalam membangun potensinya," tegas dr.Edy. (Rar)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X