Sadikin, Selesaikan Lukisan 25 Menit dengan Kakinya

Photo Author
- Sabtu, 17 April 2021 | 18:32 WIB
Sadikin, perupa asal Malang selesaikan lukisan dalam waktu 25 menit dengan kakinya (Harminanto)
Sadikin, perupa asal Malang selesaikan lukisan dalam waktu 25 menit dengan kakinya (Harminanto)

YOGYA, KRJOGJA.com - Sadikin, seorang perupa asal Malang tampak serius menghadap kanvas yang sengaja dibentangkan di halaman Kantor DPD PDI Perjuangan DIY, Sabtu (17/4/2021). Ia bersama sembilan perupa lainnya, membuat karya, melihat imaji Memotret Yogyakarta Kini.

Sadikin merupakan difabel, ia tak memiliki kedua tangan, namun begitu piawai memainkan kakinya menggoreskan warna di atas kanvas putih. Kaos ia tanggalkan, dua sisi bahu kanan dan kiri terlihat berwarna-warni, tertempel cat air yang digunakannya untuk melukis.

Tak heran bila kemudian, ia berhasil menyelesaikan lukisan dengan judul Tarung Ayam dengan waktu 25 menit. Kedua kakinya begitu cepat mengejawantahkan pikiran dan hati, menuangkan ide dan gagasan dalam guratan.

Lukisan tersebut menceritakan tentang sebuah semangat perjuangan di tengah keterbatasan. Ayam di Indonesia kerap kali diadu, mereka harus berjuang bertahan hidup ketika meski tak bisa memilih untuk tidak bertanding.

“Saya ingin tunjukkan, bagaimana perjuangan kita harus dilakukan dengan semangat dan motivasi tinggi. Ayam unu konotasi di Indonesia, karena selama ini yang kita tahu yang diadu itu ya ayam,” ungkapnya usai melukis.

Bersama Sadikin, sore tadi ada 9 perupa lain yang juga berkarya. Mereka berkreasi dalam pra even Akara yanh diikuti oleh Januri, Bambang Heras, Tjokorda, Wilman S, Rismanto, Suharmanto, Laksmi, Dyan Anggraini, dan Hadi Soesanto.

Sekretaris DPD PDI Perjuangan DIY, GM Totok Hedi Santosa, mengatakan pihaknya meletakkan dukungan penuh karena menilai Yogyakarta sebagai kota budaya selalu kaya akan keragaman seni dan keunikan karakter masyarakatnya. Kali ini, pihaknya memadukan seni lukis dan seni jalanan yang memang jadi salah satu nafas Yogyakarta.

“Fenomena-fenomena seperti manusia silver, angklung jalanan, badut boneka adalah secuil dari keunikan kehidupan sosial dan budaya masyarakat Yogyakarta. Mereka tampil di depan kantor dan diikuti pembagian takjil untuk berbuka puasa, serta hand sanitizer dan masker sebagai bagian dari aksi hidup bersih untuk mencegah penularan virus Covid-19.

Pameran lukis Akara sendiri akan digelar di Kantor DPD PDI Perjuangan DIY pada 5 sampai 30 Juni 2021 untuk memperingati Bulan Soekarno. Ada 78 perupa di Yogyakarta yang terlibat dalam perhelatan seni ini antara lain, Butet Kartaredjasa, Ong Hari Wahyu, Bambang Herras, Budi Ubrux, Bunga Jeruk, Agung Pekik, Laksmi Shitaresmi, Nasirun, Ugo Untoro, dan Putu Sutawijaya. (Fxh)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X