YOGYA, KRJOGJA.com - Hujan es yang terjadi di Kabupaten Sleman disebabkan karena adanya pengangkatan massa udara yang hangat, lembab dan labil ke atmosfer. Pemanasan sinar matahari yang intensif dari pagi hingga siang hari menyebabkan terbentuknya awan convektif yaitu awan Cumulonimbus (Cb).
"Setelah udara yang labil tersebut terjadi kondensasi akan terbentuk titik-titik air. Karena kuatnya energi dorongan ke atas saat terjadi proses konveksi, maka puncak awan sangat tinggi hingga sampai freezing level. Titik titik air tersebut menjadi kristal-kristal es saat berada di lapisan freezing level (lapisan titik beku)," ujar Kepala Stasiun Klimatologi Sleman Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Yogyakarta Reny Kraningtyas, Jumat (9/4/2021) malam.
Reny menjelaskan, saat awan sudah masak dan tidak mampu menahan berat uap air, terjadi hujan lebat disertai es. Es yang turun ini bergesekan dengan udara, sehingga mencair dan ketika sampai permukaan tanah ukurannya lebih kecil.(Awh)
