Wow! Ditangan Sardiman Beib Botol Air Mineral Disulap Jadi Wayang Kristal

Photo Author
- Kamis, 8 April 2021 | 18:32 WIB
Sardi Beib menunjukkan wayang kristal kreasinya (Harminanto)
Sardi Beib menunjukkan wayang kristal kreasinya (Harminanto)

YOGYA, KRJOGJA.com - Sardiman Beib (62), seorang seniman di Yogyakarta berkreasi di tengah pandemi. Ia memanfaatkan botol plastik air mineral bekas menjadi Wayang Kristal yang memiliki nilai jual lebih.

Sardiman yang akrab disapa Sardi Beib selama ini dikenal sebagai seniman topeng kertas. Ia aktif membuat sanggar sejak 2011 dan terus menularkan seni tersebut pada generasi muda.

Di masa pandemi, tepatnya sejak 5 bulan silam ia mulai berkreasi, berpikir bagaimana memanfaatkan botol air mineral bekas yang terus bertumpuk di lingkungan masyarakat. Bermodal solder dan setrika listrik, Sardi membuat wayang dari lembaran-lembaran plastik botol.

“Lima bulan lalu saya berpikir, karena pandemi banyak diam di rumah. Lalu karena saya juga pegiat lingkungan maka coba berkreasi dari botol plastik minuman bekas. Pertama buat lampu bentuk bunga, tapi kok terlalu gimana gitu, jadi ya muncul ide buat wayang,” ungkapnya ketika berkisah, Kamis (8/4/2021).

Untuk berkreasi membuat wayang transparan yang kemudian disebut kristal, Sardi bereksperimen hingga beberapa kali. Pasalnya, membuat wayang dengan medium plastik membutuhkan ketelitian dan teknik yang penuh perhitungan.

“Membuatnya ini mudah tapi perlu ketelitian, bagaimana menyetrika plastik biar tidak leleh dan mengerut, itu juga butuh teknik namun mudah kalau sudah diketahui. Lima bulan ini saya sudah membuat tiga generasi, Punakawan dan Pandawa Lima. Awalnya kristalnya belum terlihat karena kurang maksimal pelurusannya, namun ketiga ini sudah lebih smooth jadi kelihatan maksimal,” sambung dia.

Kreasi wayang kristal Sardiman kini mulai diketahui banyak khalayak karena ia rajin berbagi melalui akun sosial media. Tak heran bila satu wayang yakni tokoh Gatotkaca laku terjual dengan harga hingga Rp 1,5 juta beberapa waktu lalu.

Wayang Gatotkaca dibuatnya dengan dimensi panjang sekitar 60 cm yang menghabiskan enam botol air mineral bekas. Jika ditotal, biaya produksinya sangat murah, tak sampai Rp 2 ribu untuk modal botol bekasnya.

“Jadi orang Bandung yang beli, mau menghadiahi ayahnya yang ulang tahun dan kebetulan suka wayang. Saya bingung awalnya mau mengharga berapa, yasudah saya sebut Rp 1,5 juta dan dia tidak menawar, langsung transfer. Ternyata karya dari bahan bekas ini punya nilai jual,” sambungnya dengan nada antusias.

Saat ini, Sardi memiliki misi untuk mengajarkan lebih banyak orang terutama generasi muda untuk membuat kreasi Wayang Kristal. Ia berkeinginan menjadikan wayang kristal sebagai budaya modern yang mudah dikreasi masyarakat seluruh Indonesia dengan karakter dan gaya sesuai daerah setempat.

“Keinginan saya, wayang bisa dikenalkan sebagai budaya tinggalan wali songo yang bisa dimainkan anak-anak muda dengan karakter dan gaya yang milenial, tanpa meninggalkan pesan-pesan di dalamnya. Jadi nanti misalnya di Papua bisa punya dengan karakter dan cerita suku-suku di sana, benar-benar wayang budaya Indonesia,” tukasnya. (Fxh)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X