Rasio GINI DIY Terus Melebar, Masih Masuk Kategori Ketimpangan Sedang

Photo Author
- Selasa, 16 Februari 2021 | 15:11 WIB

YOGYA, KRJOGJA.com - Tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk DIY mengalami peningkatan pada September 2020. Kondisi tersebut tercermin dari angka rasio gini pada September 2020 yang tercatat sebesar 0,437 atau naik 0,003 poin dibandingkan Maret 2020 yang sebesar 0,434.

Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) DIY Sugeng Arianto MSi mengatakan perkembangan rasio gini di DIY berfluktuasi dengan kecenderungan yang meningkat selama periode September 2014 hingga September 2020. Selama kurun waktu tersebut, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk di DIY mencapai puncaknya pada Maret 2018 yang diindikasikan dengan angka rasio gini 0,441 dan yang terendah terjadi pada September 2015 dan Maret 2016 dengan angka rasio gini masing-masing sebesar 0,420.

"Namun demikian, angka rasio gini DIY mengalami peningkatan secara berturut-turut sejak September 2018. Hal tersebut perlu mendapat perhatian semua pihak mengingat kesenjangan yang semakin meningkat akan berdampak pada kondisi sosial ekonomi di suatu wilayah," ujar Sugeng di Yogyakarta, Selasa (16/2).

Sugeng menyampaikan peningkatan angka rasio gini terjadi baik di perkotaan maupun di perdesaan DIY. Di perkotaan, angka rasio gini tercatat sebesar 0,439 atau naik 0,003 poin dalam satu semester terakhir. Adapun di perdesaan angka rasio gini pada September 2020 sebesar 0,329 atau naik 0,001 poin dibandingkan kondisi Maret 2020.

"Lebih rendahnya angka rasio gini dan laju perubahannya di perdesaan dibandingkan di perkotaan menunjukkan bahwa tingkat kesenjangan penduduk di perdesaan lebih baik daripada di perkotaan," katanya.

Berdasarkan kriteria Bank Dunia, Sugeng menjelaskan tingkat ketimpangan di DIY pada September 2020 masih berada pada kategori ketimpangan sedang. Hal tersebut tercermin dari persentase pengeluaran kelompok 40 persen penduduk terbawah yang besarnya mencapai 15,66 persen dari total pengeluaran penduduk DIY. Secara keseluruhan terjadi peningkatan konsumsi pada kelompok penduduk 40 persen terbawah selama satu semester terakhir di DIY dipicu adanya bantuan sosial selama masa pandemi Covid19.

"Sayangnya kondisi ini tidak menyebabkan turunnya tingkat ketimpangan karena pada saat yang sama kelompok penduduk 20 persen teratas meningkatkan konsumsinya. Yang perlu mendapat perhatian adalah penurunan konsumsi kelompok menengah selama satu semester terakhir karena diduga mengurangi tingkat konsumsinya sebagai respon terhadap kondisi yang ada," pungkasnya. (Ira)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X