PTKM Diperpanjang, Tekan Daya Beli Masyarakat DIY

Photo Author
- Selasa, 9 Februari 2021 | 08:10 WIB
Ilustrasi (dok)
Ilustrasi (dok)

YOGYA, KRJOGJA.com - Fluktuasi harga masih dialami beberapa komoditi bahan pokok (bapok) pangan di DIY jelang Imlek pada pekan kedua Februari 2021. Hal tersebut dipicu menurunnya permintaan konsumen dengan diterapkannya Pengetatan Secara Terbatas Kegiatan Masyarakat (PTKM) dan berkurangnya produksi komoditi hortikultura seperti cabai karena masih musim tanam. Sementara itu, ketersediaan pasokan bapok pangan di DIY dipastikan aman dan mencukupi kebutuhan masyarakat DIY jelang Imlek.

Kepala Bidang Perdagangan Dalam Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY Yanto Apriyanto menyampaikan harga bapok menjelang imlek terjadi fluktuasi. Fluktuasi harga bapok tersebut dialami beberapa komoditi seperti telur ayam ras, cabai dan kedelai.

"Harga telur ayam ras naik dari Rp 21.200 menjadi Rp 21.700/Kg yang masih di bawah Harga Eceran Tertinggi (HET) pemerintah sebesar Rp 24.000/Kg. Fluktuasi harga telur ayam ras tersebut disebabkan menurunnya permintaan konsumen dengan diterapkannya PTKM khususnya permintaan dari hotel, restoran dan katering atau horeka saat ini," ujarnya kepada KRJOGJA.com di Yogyakarta, Senin (8/2/2021).

Yanto menjelaskan kenaikan harga pun dialami komoditi cabai yaitu cabai merah keriting dari Rp 46.000 menjadi Rp 49.700/kg, cabai merah besar dari Rp 48.700 menjadi Rp 52.000/Kg dan cabai rawit hijau dari Rp 65.300 menjadi Rp 67.000/Kg. Harga komoditi cabai masih tergolong tinggi karena memasuki masa tanam sehingga pasokan berkurang.

"Hanya harga cabai rawit merah yang mengalami penurunan dari Rp 66.700 menjadi Rp 64.700/Kg. Sedangkan harga komoditi bapok lainnya relatif stabil dan tidak terjadi lonjakan seperti beras, gula pasir, tepung terigu, minyak goreng, daging sapi, daging ayam, bawang putih dan bawang merah," terangnya.

Sedangkan untuk kedelai impor, Yanto menambahkan harga diatas harga HET seperti karena tingginya permintaan China untuk kedelai. Sehingga berdampak terhadap harga kedelai impor ke Indonesia. Harga kedelai impor mencapai Rp 10.000/Kg yang melebihi HET sebesar Rp 6.800/Kg dan kedelai lokal Rp 10.200 yang juga diatas harga acuan pemerintah sebesar Rp 9.200/kg.

"Kami pastikan dari sisi ketersediaan pasokan bapok pangan di DIY lancar dan aman tidak ada hambatan meskipun diberlakukan PTKM. Liburan imlek tahun ini sepertinya tidak semeriah tahun-tahun sebelumnya karena dalam kondisi perpanjangan pelaksanaan PTKM di DIY," pungkas Yanto.(Ira)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X