YOGYA, KRJOGJA.com - Pemda DIY masih terus berproses dalam pengadaan lahan untuk kebutuhan Jalur Jalan Lintas Selatan (JJLS) dari dua lajur menjadi empat lajur hingga saat ini meskipun di tengah pandemi Covid-19. Kebutuhan anggaran Dana Keistimewaan (Danais) yang dibutuhkan sekitar Rp 484 miliar untuk pembebasan lahan JJLS segmen Garongan-Congot di Kulon Progo dari dua lajur menjadi empat lajur sepanjang 12 Kilometer (Km) pada 2021 ini.
"Proses pembebasan lahan untuk peningkatan lajur JJLS dari dua lajur menjadi empat lanjut terus berjalan hingga saat ini. Jadi kami harapkan program pembebasan lahan JJLS dengan total panjang 116 Km ini terus berproses dari lahan dua lajur yang sudah selesai menuju lahan empat lajur," ujar Kepala Dinas Pekerjaan Umum, Perumahan, Energi dan Sumber Daya Mineral (PUPESDM) DIY Hananto Hadi Purnomo kepada KRJOGJA.com di Yogyakarta, Minggu (7/2/2021).
Kepala Bidang Bina Marga Dinas PUPESDM DIY Bambang Sugaib menyampaikan pembebasan lahan untuk kebutuhan pembangunan JJLS tetap jalan terus sesuai tahapan yang telah dijadwalkan. Pihaknya masih terus berproses untuk membebaskan lahan JJLS dari yang sekarang dua lajur menjadi empat lajur masih melanjutkan di Kulonprogo.
"Proses pembebasan lahan dari dua lajur menjadi empat lajur dilanjutkan di Kulonprogo yang masih kurang sepanjang 12 Km untuk segmen Garongan-Congot. Kebutuhan anggaran yang diperlukan sesuai appraisal mencapai Rp 484 miliar, namun anggaran tersebut belum bisa dipenuhi tahun ini," tandasnya.
Bambang menuturkan karena kebutuhan anggaran tidak bisa terpenuhi, maka proses pembebasan lahan dilaksanakan bertahap mulai 2021, kemudian diharapkan bisa selesai tahun depan untuk pengadaan lahan segmen Garongan-Congot sepanjang 12 Km tersebut. Sehingga pembebasan lahan untuk JJLS masih terus dilakukan dari dua lajur menuju empat lajur secara bertahap hingga sekarang.
"Kami sudah berhasil membebaskan lahan dua lajur untuk JJLS, sedangkan menuju lahan empat lajurnya masih terus berproses sesuai anggaran yang diberikan. Dari 116 Km panjang JJLS, kami setidaknya telah berhasil membebaskan lahan empat lajur total 30 Km dengan rincian 18 Km di Gunungkidul dan 12 Km di Kulonprogo," terangnya.
Dinas PUPESDM DIY memang bertugas untuk membebaskan kebutuhan tanah atau penyediaan lahan untuk JJLS dari dua lajur menjadi empat lajur. Sedangkan pembangunan konstruksi fisik JJLS-nya dilakukan Pemerintah Pusat dalam hal ini Satuan Kerja (Satker) Perencanaan dan Pengawasan Jalan Nasional (P2JN) secara bertahap karena memang membutuhkan anggaran yang cukup besar.
"Yang saya ketahui, pembangunan konstruksi fisik JJLS sedang berproses di segmen Jerukwudel-Baran-Duwet Gunungkidul yang telah dimulai 2019 lalu sampai sekarang. Pembangunannya dimungkinkan selesai tahun ini termasuk pembangunan fisik JJLS di segmen Legundi-Planjan Gunungkidul," ungkap Bambang.
Sedangkan kontrak pembangunan fisik JJLS yang baru atau paket baru akan dilaksanakan mulai tahun ini dari segmen Planjan-Baron-Tepus Gunungkidul sepanjang 9 Km dengan target rampung pada 2022 mendatang. Disusul paket baru pembangunan fisik JJLS segmen Tepus-Jerukwudel Gunungkidul sepanjang 18 Km, namun kontrak pembangunan tahun ini baru dapat direalisasikan 6 Km.
"Paket baru selanjutnya pembangunan jembatan Kretek II di atas Sungai Opak yang menghubungkan Samas dan Parangtritis Bantul sejak Januari 2021 Semuanya baik pembebasan lahan maupun pembangunan konstruksi JJLS sangat tergantung ketersediaan anggaran," imbuh Bambang. (Ira)