Potensi Ekspor Kuat, Pemda DIY Pertahankan Keberadaan Asuransi Asei

Photo Author
- Sabtu, 6 Februari 2021 | 21:13 WIB

YOGYA, KRJOGJA.com - Pemda DIY akan berupaya berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat khususnya Kementerian BUMN dan Kementerian Perdagangan supaya mendapatkan pilihan atau keputusan terbaik perihal penutupan Kantor Cabang PT Asuransi Ekspor Indonesia (Persero) atau Asuransi Asei yang ada di Yogyakarta. Selain itu, pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) ekspor atau eksportir di DIY meminta Pemda dan Pemerintah Pusat mengupayakan kehadiran PT Bank Ekspor Indonesia (Persero) yang kini telah menjadi Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) atau Indonesia Eximbank guna mengembangakan potensi ekspor DIY yang sangat kuat.

Asekda Perekonomian dan Pembangunan Setda DIY Tri Saktiyana menyampaikan prinsip bisnis asuransi adalah semakin banyak anggota akan semakin menguntungkan baik bagi perusahaan asuransi tersebut maupun peserta asuransi. Perusahaan asuransi memang ditarget 'kuota' tertentu agar bisa berjalan efisien baik bagi pengelola serta peserta asuransi tersebut.

"Kita tahu ekspor produk asal DIY memang nilai transaksinya masih kecil dibandingkan provinsi lainnya. Hal ini tentu membuat business plan perusahaan asuransi menjadi mahal sehingga dimungkinkan perusahaan asuransi terlebih memilih tutup untuk efisiensi," katanya kepada KR di Gedhong Pracimosono Kepatihan, Sabtu (6/2).

Tri Saktiyana menegaskan dengan kondisi ketidakpastian global yang terpukul akibat dampak pandemi Covid-19, keberadaan Asuransi Asei di DIY sangatlah dibutuhkan guna memberikan jaminan dan perlindungan kepada peserta dalam hal ini pelaku UMKM ekspor atau eksportir. Meskipun nilainya tidak sebesar provinsi lain, potensi ekspor DIY sangatlah besar dan patut diperhitungkan dan berkontribusi dalam pertumbuhan ekonomi.

"Kita akan bicarakan kemungkinan terbaik dengan kementerian terkait agar bisa memilih opsi lain yang terbaik nantinya. Kita sangat berharap semoga Asuransi Asei masih bisa dipertahankan di DIY guna tetap mendekatkan diri membantu pesertanya," imbuh Mantan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) DIY tersebut.

Ketua Badan Pengurus Provinsi (BPP) Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) DIY Iwan Susanto mengaku pihaknya sangat kecewa dengan rencana penutupan kantor cabang Asuransi Asei yang ada di DIY sebab seluruh pelaku UMKM ekspor masih sangat membutuhkan dukungan. Asuransi Asei harusnya bermitra dengan UMKM guna mendukung melancarkan proses ekspor.

"Jadi seharusnya wacana kantor cabang Asei yang disini akan pindah sangat disayangkan sekali. DIY pun tengah membangun terminal cargo di Bandara Internasional Yogyakarta (BIY) karena potensi ekspornya sangat tinggi dan banyaknya e-commerce juga semuanya membutuhkan Asei," tegasnya.

Iwan menyampaikan dengan potensi ekspor dan dukungan pembangunan terminal cargo tersebut, sudah seharusnya Asuransi Asei berada di DIY, termasuk kehadiran Indonesia Eximbank seharusnya bisa dihadirkan. Pihaknya sangat berharap Pemda DIY dan Kementerian BUMN bisa mempertahankan keberadaan Asei atau mengupayakan kehadiran Indonesia Eximbank di DIY sebagai mitra UMKM ekspor.

"Potensi ekspor dari DIY seperti furnitur, tekstil, kerajinan dan sebagainya sangat kuat, apalagi sudah ada BIY. Jadi kami sangat berharap Pemda dan Kementerian BUMN bisa memikirkan dan memperjuangkan keberadaan Asei dan kehadiran Indonesia Eximbank demi perkembangan potensi ekspor DIY sendiri," pungkasnya. (Ira)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X