YOGYA, KRJOGJA.com - Dinas Pariwisata (Dispar) DIY mendorong seluruh sumber daya yang ada di DIY untuk bergerak seoptimal mungkin sesuai kemampuan dalam menghidupkan aktivitas ekonomi daerah. Pihaknya berharap pelaku industri pariwisata di DIY bisa berinovasi, berkreasi, adaptif serta meningkatkan berkolaborasi maupun sinergi dengan seluruh komponen pentahelix yaitu pemerintah, komunitas/masyarakat, akademisi, dunia usaha dan media.
"Sebab wisatawan dari luar DIY ada hambatan masuk dengan adanya pembatasan, tentu yang bisa menghidupkan ekonomi DIY ya orang DIY sendiri. Mari kita optimalkan sumber daya yang ada di DIY ini untuk menghidupkan ekonomi yang ada di DIY," ujar Kepala Dispar DIY Singgih Raharjo kepada KR di Bangsal Kepatihan, Jumat (5/2/2021).
Singgih mengatakan industri pariwisata DIY dapat mengandalkan wisata Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition (MICE) yang masih dalam kondisi pandemi Covid-19 tahun ini. MICE di DIY ini membidik target pasar utama instansi pemerintah dengan tetap menjalankan dan memberlakukan protokol Cleanliness, Health, Safety, and Environment (CHSE) yang telah disyaratkan Pemerintah. Perhotelan di DIY yang mempunyai fasilitas MICE dinilai sudah siap tinggal pengaturan dari sisi jumlah atau kapasitas dan durasi waktu di dalam ruangan tidak boleh lebih dari dua jam.
"Bisa digalakan rapat-rapat dengan menggunakan fasilitas hotel atau MICE, tentu dengan protokol kesehatan yang ketat. Jadi tidak usah menunggu wisatawan atau tamu dari luar DIY ataupun dari Kementerian/Lembaga di pusat, tetapi bisa andalkan dari dalam diri sendiri untuk menghidupkan aktivitas ekonomi sedikit demi sedikit," tuturnya.
Dispar DIY telah mengawali kegiatan-kegiatan MICE dan diharapkan bisa diikuti oleh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) lainnya di DIY. Sebab belanja pemerintah itulah yang bisa diandalkan saat ini untuk membantu pelaku usaha maupun industri, tidak hanya pariwisata semata tetapi seluruh sektor.
"Belanja pemerintah mempunyai peranan penting saat ini, terutama di tengah kebijakan pengetatan guna menekan dan memutus mata rantai penularan virus Korona. Meskipun tidak banyak, tetapi belanja pemerintah setidaknya dapat berkontribusi menghidupkan aktivitas ekonomi daerah. Walaupun kecil, mari kita lakukan bersama-sama," tegasnya.
Selain optimalisasi sumber daya dari dalam DIY sendiri, Singgih menyampaikan pihaknya mengharapkan para pelaku industri pariwisata di DIY melakukan inovasi dan kreatif untuk membuat program-program sesuai dengan penerapan protokol kesehatan. Tidak kalah pentingnya, kemampuan adaptasi sangatlah diperlukan pelaku industri pariwisata.
"Kita tidak bisa menargetkan mass tourism lagi dalam kondisi pandemi, jadi kemampuan adaptasi sangatlah penting dengan membuat program-program wisata yang inovatif dan kreatif sesuai keadaan. Saya justru sangat berharap adanya kolaborasi pentahelix baik itu antar asosiasi maupun seluruh stakeholder , karena kita tidak bisa berjuang sendiri-sendiri," imbuhnya.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda) DIY Beny Suharsono mengungkapkan selain proyek strategis nasional, strategi pemulihan ekonomi DIY 2021 yaitu aktivasi kegiatan MICE dan kepariwisataan secara bertahap dan terkendali serta fokus pada pasar domestik. Selanjutnya kombinasi kegiatan pariwisata secara fisik dan virtual untuk mengantisipasi batasan-batasan kapasitas pelayanan yang diperbolehkan.
"Optimalisasi belanja pemerintah untuk stimulus geliat ekonomi di daerah yang diprioritaskan pada belanja yang langsung menyasar masyarakat," pungkasnya. (Ira)