YOGYA, KRJOGJA.com - DIY belum memiliki peta terpadu tentang lahan dan tata ruang. Hal tersebut cukup menjadi keprihatinan lantaran jumlah penduduk yang terus bertambah dengan lahan yang tetap bahkan terus berkurang.
Ilham Muhammad Nur, Ketua DPD Real Estate Indonesia (REI) DIY mengatakan pihaknya cukup merasa kesulitan beberapa waktu ke belakang saat menentukan kawasan pemukiman karena tidak adanya peta terpadu terkait lahan dan tata ruang. REI menurut dia merasa tidak ada panduan jelas terkait zona mana yang bisa digunakan untuk membangun pemukiman masyarakat.
REI kerap menemui permasalahan di lapangan, terutama saat hendak mengembangkan pemukiman di suatu wilayah. Kerap kali terjadi perbedaan data antara dinas satu dengan lainnya yang akhirnya membuat para pengusaha terganjal.
“Harapan kami, Pemda bisa membuat data basic untuk peta pemukiman yang tegas dan jelas. Single basic map yang sama di tiap dinas, sehingga buka satu semua terbuka, sehingga teman-teman lebih nyaman berinvestasi. Kita akan dorong agar segera bisa direalisasikan. Saat ini masih ada beberapa dinas dan SKPD bertolak belakang, tidak banyak tapi menyulitkan anggota kami ketika akan berinvestasi. Misalnya sudah ada zona kuning, tapi kemudian tahu-tahu zona hijau jadi batal,†ungkapnya pada wartawan, Senin (18/1/2021).
Tak hanya itu, REI selama ini merasa cukup kesulitan dalam pengajuan perijinan karena sistem linier yang dirasakan. Sistem ijin yang dinilai berbelit-belit pun harapannya bisa dipangkas tanpa mengurangi esensi aturan berlaku.
“Perijinan kami sudahbjuga sangat rigid, kemudian harus linier juga sehingga harus satu per satu. Harapannya bisa paralel dan tak ada pengulangan dalam proses perijinan. Contohnya ketika ajukan ijin prinsip sudah rapat dengan SKPD terkait, sampai pemerintah desa dan dusun. Tapi kemudian ijin berikutnya harus menghadirkan mereka lagi, ijin lagi harus menghadirkan mereka lagi. Mengapa tak langsung ijin satu tapi komplit, jadi bisa selesai lebih cepat,†sambung dia.
REI DIY sendiri mencatat kebutuhan pemukiman di DIY tahun 2020 mencapai 220 ribu hunian. Seturut hitungan REI, setidaknya dibutuhkan 30-40 persen hunian dari jumlah total penduduk DIY agar mencapai angka ideal. (Fxh)