YOGYA, KRJOGJA.com - Dalam upaya penanggulangan dampak Pandemi Covid-19, Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Industri (BPSDMI) Kementerian Perindustrian terus melakukan penyerapan tenaga kerja dan pengurangan jumlah PHK di industri dengan menyelenggarakan Pelatihan 3 in 1 berbasis kompetensi.
"Utilisasi industri manufaktur Indonesia menurun hingga 59,20% pada periode April-November 2020 sebagai dampak pandemi Covid 19, dan esuai arahan Presiden pembangunan nasional saat ini difokuskan pada pembangunan SDM yang berkualitas,†kata Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita dalam acara kick off pelatihan 3 in 1 serentak di 7 Balai Diklat Industri (BDI) secara virtual, Selasa (12/1).
Disebutkan Era revolusi industri 4.0 saat ini menuntut SDM yang cepat beradaptasi dan mampu mengimplementasikan teknologi digital. “Diperlukan pembekalan keterampilan dasar, peningkatan keterampilan (up-skilling) atau pembaruan keterampilan (re-skilling) bagi para tenaga kerja yang didasarkan pada kebutuhan dunia industri saat ini. Kurikulum Pelatihan 3-in-1 telah didesain spesifik pada keterampilan tertentu yang selaras dengan kebutuhan industri. Pelaksanaan pelatihan mulai dari penyiapan kurikulum, praktek pembelajaran hingga penempatan kerja telah dilakukan berkolaborasi dengan perusahaan industri dan Asosiasi industri,†paparnya.
Sementara Kepala (BPSDMI) Kemenperin Eko SA Cahyanto menyatakan penyelenggaraan pelatihan 3 in 1 terasa istimewa karena diikuti 6.103 peserta dari 14 propinsi dan 52 kabupaten/kota serta melibatkan 101 industri dan 20 dinas kabupaten/kota, dengan berbagai jenis pelatihan.
"Pelatihan di BDI Yogyakarta diikuti 1.570 peserta, dengan pelatihan Operator Jahit Upper Alas Kaki, Operator Jahit Karung Jumbo Plastik, Upskilling Jahit Karung Jumbo Plastik, Operator Assembling Alas Kaki, serta Desain dan Finishing Furniture," jelasnya
Sedang pelatihan serentak di BDI kota lainnya, Medan Padang, Jakarta, Surabaya, Denpasar, Makassar dengan beragam pelatihan sesuai potensi daerah.
"Perusahaan industri yang menjadi lokasi pelatihan dipastikan memiliki Izin Operasional Mobilitas Kegiatan Industri (IOMKI) sesuai dengan Surat Edaran Menteri Perindustrian Nomor 7 tahun 2020 tentang izin operasional pabrik dalam masa kedaruratan kesehatan masyarakat Covid-19, serta persyaratan lainnya sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan, serta wajib menerapkan protokol kesehatan. Kegiatan pelatihan dipantau terus menerus hingga berakhir," jelasnya. (R-4)
