Ganti Untung Pembangunan Jalan Tol Yogya-Solo Mulai Dibayarkan

Photo Author
- Jumat, 8 Januari 2021 | 19:31 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi

YOGYA, KRJOGJA.com - Sebanyak 25 warga Desa Purwomartani Kalasan Sleman yang terdampak pembangunan Jalan Tol Yogya-Solo menerima pembayaran ganti untung tahap pertama senilai total Rp 26,2 miliar pada Jumat (8/1) ini. Pembayaran ganti untung pembangunan infrastruktur Jalan Tol Yogya-Solo tersebut diharapkan mampu menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi DIY yang tertekan akibat pandemi Covid-19.

Kepala Dinas Pertanahan dan Tata Ruang (Dispetaru) DIY atau Kundha Niti Mandala Sarta Tata Sasana Krido Suprayitno mengatakan tahap pertama penyerahan pembayaran ganti untung dan pelepasan hak atas objek pengadaan tanah pembangunan Jalan Tol Yogya-Solo telah dimulai. Pembayaran ganti untung tersebut sudah sesuai dengan penilaian dari tim appraisal.

"Penerima ganti untung tertinggi senilai Rp 2,3 miliar dan terendah senilai Rp 73 juta dari 25 warga terdampak pembangunan Jalan Tol Yogya-Solo tersebut. Kita bisa melihat kenyataan warga terdampak pembangunan jalan tol di DIY benar-benar menerima ganti untung, jadi ini adalah Jumat Berkah," papar Krido kepada KR usai mendampingi Wakil Gubernur DIY Paku Alam X dan Asekda Perekonomian dan Pembangunan Setda DIY Tri Saktiyana yang mewakili Gubernur DIY membuka penyerahan pembayaran ganti untung dan pelepasan hak atas objek pengadaan tanah pembangunan Jalan Tol Yogya-Solo secara daring di Gedhong Pracimosono Kepatihan. Krido menjelaskan pembayaran ganti untung tahap selanjutnya terhadap 294 warga Desa Purwomartani terdampak pembangunan akan diselesaikan sesuai jadwal April 2021.

Keseluruhan usulan anggaran pembayaran ganti untung di Seksi 1 yaitu Desa Purwomartani, Desa Tamanmartani, Desa Selomartani, Desa Tirtomartani dan Desa Bokoharjo sebesar Rp 1,3 triliun.Pembayaran ganti untung seksi 1 di lima desa tersebut terhadap 1.688 bidang dengan luas 89,93 Ha dan 1.688 warga terdampak pembangunan Jalan Tol Yogya-Solo ini ditargetkan selesai 2021.

"Pembayaran ganti untung tersebut akan paralel diikuti pembangunan konstruksinya sehingga dijadwalkan selesai 2023 mendatang. Dengan telah dimulainya pembayaran ganti untung ini maka uang yang beredar di masyarakat semakin besar sehingga bisa menjadi motor penggerak pertumbuhan ekonomi DIY. Harus diarahkan untuk belanja produktif bukan konsumtif," tandas Mantan Kepala Pelaksana BPBD DIY ini.

Wagub DIY Paku Alam X mewakili Sultan Hamengku Buwono X menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi atas peran serta warga masyarakat, terutama pemilik lahan yang terdampak pembangunan ruas jalan tol atas kerelaan dan kontribusi dalam upaya pembebasan lahan secara kekeluargaan. Pembangunan Jalan Tol Yogya-Solo ini diharapkan bisa melibatkan tenaga-tenaga produktif di wilayah Sleman sebagai wujud pemberdayaan masyarakat dalam pembangunan.

"Semoga pembayaran ganti untung pembangunan Jalan Tol Yogya-Solo ini dapat menjadi titik tolak sekaligus fondasi sosial pembangunan. Selain itu, bisa berkontribusi dalam menggerakan pemulihan perekonomian di DIY yang terdampak pandemi Covid-19," pungkasnya. (Ira)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X