YOGYA, KRJOGJA.com - Meski upaya penegakkan Protokol Kesehatan (Prokes) terus digencarkan oleh Satpol PP DIY, termasuk saat momentum libur tahun baru. Namun kesadaran masyarakat dalam penegakkan Prokes masih kurang. Hal itu dibuktikan dari banyaknya pelanggaran yang masih ditemukan, bahkan selama 2 hari saja (1 sampai 2 Januari) jumlah mencapai 999 pelanggaran.
Rinciannya pada 1 Januari sebanyak 549 pelanggaran dan 2 Januari ditemukan 450 pelanggaran. "Penegakkan Prokes terus kami gencarkan di sejumlah titik, ternyata dari operasi yang kami lakukan masih ditemukan banyak pelanggaran. Dari 999 pelanggaran, mayoritas karena masyarakat tidak memakai masker. Adanya temuan itu menjadi tantangan bagi kita bersama untuk menegakkan Prokes," tegas Kepala Satpol PP DIY Noviar Rahmad, Sabtu (2/1/2021) malam.
Noviar mengungkapkan, pelanggaran terbanyak dilakukan oleh wisatawan yang berasal dari luar DIY. Menyikapi kondisi tersebut selain mengintensifkan edukasi yang berkaitan dengan penegakkan Prokes. Satpol PP terus memperketat operasi nonyustisi pemakaian masker dan ikut melakukan pengecekan hasil rapid test antigen bagi tamu yang berasal dari luar daerah. Bahkan supaya hasilnya maksimal, pengecekan tersebut tidak hanya dilakukan di obyek wisata atau tempat publik. Karena Satpol PP DIY didukung pihak-pihak terkait melakukan pengecekan kepatuhan hotel dalam memberlakukan rapid test antigen bagi tamu-tamunya.
Sedangkan Juru Bicara (Jubir) Pemda DIY untuk penanganan virus Korona, Berty Murtiningsih, menyampaikan kasus positif Covid-19 di DIY masih diwarnai kenaikan signifikan mencapai 291 kasus. Dengan demikian total kasus terkonfirmasi mencapai 12.679 kasus yang tercatat sebagai kasus 12.394 hingga kasus 12.684 tersebut di DIY mayoritas sebanyak 195 kasus dari tracing kontak kasus positif, 64 kasus belum ada informasi riwayat awal penularan, 28 kasus periksa mandiri dan 4 kasus skrining karyawan kesehatan.
"Kasus positif Covid-19 yang baru ini sebagian besar berdomisili di Bantul sebanyak 107 orang, Kota Yogya sebanyak 98 orang, Sleman sebanyak 80 orang, Gunungkidul sebanyak 2 orang dan Kulonprogo sebanyak 4 orang," ujarnya.
Berty menyampaikan berdasarkan hasil laporan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten/Kota dan Rumah Sakit (RS) Rujukan Covid-19 di DIY pun bertambah signifikan sebanyak 216 kasus sembuh maka total kasus sembuh menjadi 8.503 kasus di DIY. Distribusi kasus sembuh sebagian besar berdomisili di Sleman sebanyak 122 orang, Bantul sebanyak 82 orang, Kota Yogya sebanyak 8 orang serta masing-masing 2 kasus di Kulonprogo dan Gunungkidul.
"Kasus meninggal bertambah sebanyak 2 kasus, maka total meninggal di DIY menjadi sebanyak 275 kasus. Tambahan dua kasus meninggal yaitu kasus 10.359 dan kasus 10.500," tandasnya.
Kepala Bidang (Kabid) Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes DIY ini menambahkan Jumlah Tempat tidur (TT) di 27 RS Rujukan Covid-19 di DIY masih tersisa baik yang critical sebanyak 17 bed dan noncritical 26 bed. Total ketersediaan TT critical 64 bed dengan penggunaan 457 bed dan total ketersediaan TT noncritical sebanyak 577 bed dengan penggunaan 551 bed.
"Jumlah sampel diperiksa sebanyak 946 sampel dari 930 orang di DIY. Case recovery rate (CRR) atau tingkat kesembuhan sebanyak 67,06 persen dan Case Fatality Rate (CFR) atau tingkat fatalitas kasus pasien terkonfirmasi positif Covid-19 sebanyak 2,17 persen di DIY," tutur Berty. (Ria/Ira)