YOGYA,KRJOGJA.com - Meski Kemendikbud sudah memberikan izin untuk mulai melaksanakan pembelajaran tatap muka bagi kampus maupun sekolah pada Januari mendatang. Namun jika dilihat dari perkembangan kasus Covid-19 di DIY yang cenderung meningkat rencana pembelajaran tatap muka tersebut sebaiknya dikaji ulang.
Tindakan itu perlu dilakukan selain kasus Covid yang masih fluktuatif juga untuk mencegah adanya penularan atau klaster di lingkungan pendidikan.
"Kalau melihat perkembangan kasus Covid saya kira belum berani jika pembelajaran tatap muka dilakukan pada Januari mendatang. Karena selain kondisi dan kesiapan sekolah cukup beragam, kondisinya cukup riskan. Jadi sebelum rencana pembelajaran tatap muka dilakukan, tolong pertimbangkan dengan baik dan penuh kehati-hatian. Mengingat kesehatan anak harus jadi prioritas,†kata pengamat pendidikan sekaligus mantan Ketua PGRI DIY, Ahmad Zainal Fanani SPd MA di Yogyakarta, Sabtu (26/12).
Ahmad Zainal Fanani mengungkapkan, apabila dilihat dari kondisi yang ada di lapangan alangkah baiknya jika semester depan sekolah masih menerapkan pembelajaran model daring. Semua itu perlu dilakukan sambil menunggu perkembangan selanjutnya jika memang
sudah benar-benar aman, atau mungkin tahun pelajaran baru tahun 2021/2022 baru diterapkan. Karena jika sekolah memaksakan diri untuk melaksanakan pembelajaran tatap muka dikhawatirkanbisa menimbulkan persoalan baru.
â€Saat ini kondisi di lapangan terkait keamanan dari Covid-19 sangat bervariasi. Oleh karena itu, pengecekan kembali di setiap sekolah penting untuk dilakukan sebelum pembelajaran tatap muka dilakukan. Jangan sampai sekolah atau kampus memaksakan diri yang nantinya
bisa merugikan siswa,†terangnya.
Lebih lanjut Zainal Fanani menyatakan, penegakan protokol kesehatan menjadi suatu keharusan seandainya pembelajaran tatap muka dilakukan. Namun untuk melaksanakan hal itu belum tentu
semua sekolah bisa menerapkan dengan baik, karena kondisi sekolah yang beragam.
Meskipun sekolah sudah memenuhi persyaratan terkait dengan Prokes, kesiapannya harus betul-betul diperiksa satu persatu. Kalau sekolah secara fisik hampir semua sekolah sudah menyiapkan sarana protokol kesehatan. Mulai dari cek suhu, tempat cuci tangan dan mewajibkan menggunakan masker. (Ria)