YOGYA, KRJOGJA.com - Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) DIY melalui Lembaga Hikmah dan Kebijakan Publik (LHKP) menyampaikan sikap menyongsong tiga Pilkada 2020 di DIY yaitu Kabupaten Sleman, Bantul dan Gunungkidul. Muhammadiyah tetap bersikap netral.
"Muhammadiyah berdiri di atas semua kontestan dan teguh bersikap netral serta imparsial," terang Ketua LHKP PWM DIY, Suwandi DS kepada wartawan saat jumpa pers di Kantor PWM DIY, Jalan Gedongkuning Yogyakarta, Jumat (20/11/2020). Turut mendampingi, anggota LHKP Farid B Siswantoro dan Muhammad Saleh Tjan.
Menurut Suwandi, Muhammadiyah mempersilakan anggotanya untuk berperan di dalam Pilkada, tetapi dengan keharusan menaati SK PP Muhammadiyah No. 41/KEP/I.0/B/2013. Bagi pimpinan Muhammadiyah atau Amal Usaha yang terlibat dalam tim sukses pasangan calon, maka oleh Muhammadiyah dinonaktifkan dari jabatannya, hingga Pilkada selesai.
"Ini dimaksudkan agar mereka (yang terlibat Pilkada) bisa fokus ke kegiatan suksesi Pilkada dan tidak menyeret persarikatan ke dalam politik praktis," ujarnya.
Selain itu, Muhammadiyah meminta kepada semua warga Muhammadiyah agar menjaga marwah Muhammadiyah dengan sebaik-baiknya. Yaitu dengan tidak memanfaatkan fasilitas Muhammadiyah dalam bentuk apapun, baik infrastruktur maupun jaringan, untuk memenangkan pasangan calon manapun.
Saleh Tjan menambahkan, Muhammadiyah juga meminta penyelenggara dan pengawas Pilkda agar bertindak profesional, jujur dan adil dalam penyelenggaraan Pilkada. Kemudian menyerukan kepada semua pihak dan khususnya kepada anggota Muhammadiyah agar tidak melakukan politik uang yang sangat merusak demokrasi.
"Mengingat masih masa pandemi Covid-19, Muhammadiyah menyerukan kepada semua pihak agar proaktif mencegah dan menjaga agar tidak terjadi penularan wabah selama Pilkada," pungkasnya. (Dev)
