Gary Hadameon, Melukis untuk Bantu Sesama

Photo Author
- Sabtu, 14 November 2020 | 18:07 WIB
Gary memperlihatkan lukisan yang dibuatnya (Harminanto)
Gary memperlihatkan lukisan yang dibuatnya (Harminanto)

YOGYA, KRJOGJA.com - Pelukis pemula, Gary Hadameon menggelar pameran solo terbuka perdana bertajuk “Organic Solo Art Exhibition” di Jogja Gallery, 16-25 November 2020. Tak kurang 67 karya lukisan Gary yang bergaya abstrak dipamerkan untuk dinikmati pecinta seni visual.

Gary benar-benar terhitung pelukis baru, ia memulai berkarya sejak kecil namun menemukan keseriusan saat menyelesaikan masa SMA. Bahkan ia sampai rela menepi di Mertoyudan Magelang untuk mengasah kemampuannya, melukis berbagai hal yang ditemui.

Sejak Mei 2020 lalu, saat pandemi melanda dunia, Gary mendapat banyak waktu untuk berkarya. Ia membuat 67 lukisan dari 66 judul yang dipamerkan untuk pertama kali di Yogyakarta.

“Gary terinspirasi ketika banyak melihat hal saat pandemi mulai terjadi luar biasa dan dirasakan penduduk dunia. Beberapa dituangkan dalam lukisan dan ikut dipamerkan dalam pameran perdana ini,” ungkap ibunda, Bernadeta Nawang Wulan saat menemani Gary membuka pameran, Sabtu (14/11/2020).

Tak hanya itu, menurut Bernadeta, Gary yang kini menginjak usia 21 tahun juga memiliki kepekaan terhadap situasi yang terjadi pada masyarakat sehari-hari. Wabah Covid juga diakui membawa Gary bergerak dengan apa yang dimampu untuk membantu sesama.

“Kami kemarin sempat membagikan sembako untuk warga di Mertoyudan. Lalu, ketika nantinya memang lukisan Gary bisa membawa nilai ekonomis, maka sebagian akan disumbangkan untuk orang yang membutuhkan. Ini Gary sendiri kemarin yang bilang dan kami sangat suport,” imbuh Bernadeta.

Sementara, A Anzieb yang menjadi kurator dalam pameran tunggal, Organic Solo Art Exhibition menyebut Gary begitu jujur dengan tiap goresan di dalam lukisannya. Menurut dia, tak banyak pelukis muda yang kini menekuni aliran abstrak dengan guratan garis yang bercerita.

“Garis-garis dalam lukisan Gary ini garis kanak-kanak yang begitu jujur. Garis-garis ini dihasilkan dari apa yang dijumpai Gary dalam kehidupan sehari-hari dengan tafsir cara dia sendiri. Lukisan yang dibuat ini benar-benar menjadi dialog Gary tentang apa yang dijumpai, apa yang tak bisa disampaikan dalam kata, ia coba utarakan melalui lukisan,” ungkap Anzieb.

Gary sendiri disebut Anzieb sangat produktif membuat karya lukis. Ia bisa membuat satu karya hanya dalam waktu satu jam saja, yang tak ayal membuat dia begitu produktif menyelesaikan lukisan satu hingga dua buah sehari. (Fxh)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X