Sultan: Meski Gas Merapi Agak Gembos, Tetap Waspada!

Photo Author
- Kamis, 12 November 2020 | 10:30 WIB
Foto: Dok KR
Foto: Dok KR

YOGYA, KRJOGJA.com - Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X meminta agar warga lereng Merapi, tetap waspada. Segala kemungkinan terkait aktivitas Merapi, harus disikapi dengan mempersiapkan diri secara maksimal oleh pihak terkait. Gubernur juga berharap, jika Merapi erupsi, tidak besar seperti peristiwa yang terjadi tahun 2010 lalu.

"Kemarin biar pun Siaga, tapi kenaikan lava belum terlihat di puncak Merapi. Harus ada kekuatan gas yang besar dari bawah untuk mengangkat lava sampai atas. Berarti gas belum maksimal, karena kemarin gasnya keluar. Jadi ya agak gembos dan semoga gembos. Tapi kan kita tidak bisa memperkirakan," tandas Sultan HB X usai memimpin gelar apel kesiapsiagaan bencana di Mako Brimob Baciro, Rabu (11/11).

Apel kemarin, juga diikuti jajaran instansi terkait yakni TNI, Basarnas DIY, BPBD DIY, Dinsos DIY serta PMI DIY. Sultan mengatakan, aktivitas Merapi masih mengalami perkembangan. "Nanti tergantung perkembangan kawah itu perhari tambahnya berapa sentimeter. Kalau sudah Siaga gini kan terus cepat," tambahnya.

Sultan berharap ada kepastian dari BPPTKG terkait potensi ancaman Merapi, untuk mengambil upaya menyeluruh terkait potensi ancaman bencana. Jika lava meleleh, Sultan menyatakan tidak menjadi persoalan. Namun lain halnya jika terjadi letusan ke atas seperti peristiwa erupsi yang terjadi tahun 2010 lalu, sehingga segala sesuatu terkait penanganan bencana harus dipersiapkan.

Sementara itu, sejumlah warga sering mendengar suara gemuruh yang bersumber dari puncak Gunung Merapi. Jono, warga Kalitengah Lor Glagaharjo Cangkringan, mendengar gemuruh tersebut sejak menjelang naiknya status Merapi menjadi Siaga. "Suara gemuruh kadang terdengar dinihari, terakhir saya dengar sekitar pukul 02.00," terangnya.

Hal serupa diungkapkan Sumarno, yang juga warga Dusun Kalitengah Lor. "Di dusun kami, suara gemuruh terdengar jelas dan banyak warga yang mendengarnya," sebut Sumarno. Ia sendiri mengaku, rasa khawatir muncul ketika Merapi cerah namun tak terlihat asap yang mengepul di bagian puncak. "Kalau tak ada asap, kami malah khawatir. Karena perkiraan kami, ada sesuatu yang menghalangi keluarnya material secara berkala melalui puncak Merapi," ungkapnya. Sumarno menganggap ini akan bahaya, karena jika pada saatnya Merapi memuntahkan material, potensi letusannya akan lebih besar. (KR)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X