Becak Sudah Saatnya Ditata Seperti Transjogja

Photo Author
- Sabtu, 7 November 2020 | 21:31 WIB

YOGYA, KRJOGJA.com - Penataan pedestrian Malioboro menemui berbagai tantangan hingga hari kelima, Sabtu (07/11/2020). Penolakan dari pengemudi becak motor, warga yang lalu-lintasnya menjadi sulit dan keluhan komunitas kawasan Malioboro menyeruak dengan ujicoba yang digagas Pemda DIY bersama Pemkot Yogyakarta ini.

Wakil Ketua DPRD DIY, Huda Tri Yudiana mengatakan penataan pedestrian Malioboro memang masih menjadi pro kontra hingga hari kelima. Wisatawan di satu sisi sangat nyaman saat berjalan-jalan tanpa adanya kendaraan bermotor, namun di sisi lain para pedagang dan insan ekonomi lainnya kebingungan dengan geliat yang lesu akibat penerapan ujicoba.

“Ini yang harus dievaluasi betul oleh pemda, bagaimana solusi terbaik. Harus benar-benar komprehensif tidak hanya rekayasa lalu-lintas tapi sistem lainnya,” ungkap Huda dalam diskusi media di DPRD DIY, Sabtu (07/11/2020).

Menurut Huda, satu persatu permasalahan harus mulai diurai di antaranya pengemudi becak yang sempat memprotes beberapa hari lalu. Huda sudah melakukan studi secara mandiri untuk menawarkan solusi becak yang selama ini seolah tak serius ditangani.

“Untuk becak terutama yang motor ini harus ada keseriusan, tak boleh setengah-setengah. Becak dan becak motor harus diselesaikan dengan serius karena mereka ini jadi potensi wajah DIY. Mengapa tidak ditata dengan baik, dibuat sistem mirip Trans Jogja yang dulu juga berawal dari banyaknya bus kota,” sambung Huda.

Huda menilai, Pemda DIY bisa menawarkan skema subsidi untuk pengemudi. Anggarannya bahkan sudah dihitung jumlahnya hanya 1/5 nilainya dari subsidi Trans Jogja sebesar Rp 100 miliar.

“Saya sudah hitung, kan Dishub sudah punya rancangan becak listrik itu. Nanti pengemudi dibuat shift kerja delapan jam ada yang pagi dan malam. Mereka punya penghasilan tetap dan tarif becak wisatanya sama, bisa murah untuk wisatawan. Ini nyaman sekali tinggal keseriusan kita menangani,” imbuh Huda.

Paul Zulkarnain, Humas Komunitas Kawasan Malioboro yang juga ikut dalam diskusi mengatakan pihaknya setuju dengan segala penataan. Namun, pemerintah diharapkan menyentuh berbagai aspek secara menyeluruh agar ekonomi warga Malioboro tetap hidup.

“Kami setuju, tapi itu tadi harus menyeluruhlah risetnya. Ujicoba sekarang ini menyulitkan kami yang baru saja akan bangkit dari pandemi,” tandas dia. (Fxh)

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: ivan

Tags

Rekomendasi

Terkini

KRISNA, Ruang Apresiasi Kerja Kolektif Civitas Akademika

Minggu, 21 Desember 2025 | 21:15 WIB
X